Rezim Iran terus menyelundupkan senjata dan roket ke pemberontak Syiah Houtsi di Yaman untuk menyerang rakyat dan fasilitas vital Arab Saudi, sebagaimana yang disampaikan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir.
Pernyataan tersebut, disampaikan Al-Jubeir dalam pertemuan darurat Dewan Menteri Luar Negeri (CFM) dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Jeddah Ahad (21/1).
Pertemuan itu sendiri dimaksudkan untuk mengevaluasi situasi di Yaman, peran Iran dalam distablisasi Yaman, dan seranga agresif Houtsi terhadap Arab Saudi.
“Arab Saudi sejauh ini telah mengeluarkan dana sebesar $ 10.2 miliyar untuk misi kemanusiaan di Yaman,” jelas Al-Jubeir.
Sekretaris Jenderal Yousef Yousef Al-Othaimeen mengutuk tindakan milisi Houthi dan penolakannya untuk menanggapi secara positif upaya PBB dan negara sekitar untuk menyelesaikan krisis di Yaman melalui cara damai.
Al-Othaimeen menyatakan solidaritasnya kepada Arab Saudi dan mendukung semua tindakan yang diambil oleh Saudi untuk melindungi tanahnya.
Ketua OKI secara khusus mengatakan: “Kita harus melawan semua pihak yang mendukung milisi teroris.”
Dia juga menyesalkan pelanggaran hak asasi manusia yang terus berlanjut di Yaman oleh Houtsi, termasuk pembunuhan mantan presiden Yaman dan para politisi senior.
Maha Akeel, kepala Departemen Informasi OKI, mengatakan kepada Arab News: “OKI mengecam Iran yang telah melanggar resolusi CFM yang diadopsi dari Konferensi Makkah pada bulan November 2016, dan Resolusi Dewan Keamanan PBB, dengan terus memberikan milisi senjata, terutama rudal balistik buatan Iran.”
Secara resmi OKI menekan Iran harus segera meninggalkan kebijakannya yang memecah belah persatuan dan harus berhenti mendukung kelompok teroris di wilayah tersebut. arn