Setelah melakukan sidang secara maraton selama 2 hari, mulai Jum’at hingga Sabtu (17-18 Mei 2024), komunitas warga Indonesia dari berbagai wilayah Arab Saudi berhasil membentuk federasi paguyuban yang diberi nama Overseas Indonesian Network (OIN).
Sebanyak 15 wakil paguyuban dari Najran, Jizan, Khafji, Dammam, Riyadh, Abha, Hail, Jubail, Qatif, Ahsa, Jeddah, Hafr Batin, Zufli, dan Qasim hadir dalam Kongres Paguyuban se-Arab Saudi yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Riyadh.
Kongres dibuka pada hari Kamis (16 Mei 2024) oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Dr. Abdul Aziz Ahmad, dihadiri oleh Wakil Kepala Perwakilan RI, Sugiri Suparwan dan seluruh home staff KBRI dari fungsi dan atase.
Dalam sambutan pembukaan kongres, Dubes Abdul Aziz memulai bahwa pertemuan dalam kongres ini merupakan monumental dan bersejarah, karena dihadiri oleh perwakilan paguyuban Indonesia dari berbagai penjuru Arab Saudi.
“Ini merupakan bagian dari upaya kita, untuk memanfaatkan semua potensi anak bangsa. Sudah saatnya kita maju selangkah ke level yang lebih tinggi,” tandas Dubes Abul Aziz. “Ke depan saya kira, bagaimana memanfaatkan potensi untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik daripada masa lalu,” imbuhnya.
Abdul Aziz melanjutkan, “ada yang disebut dengan ‘intellectual organic,’ mereka yang memiliki kemampuan intelektual dan mau bekerja untuk membantu masyarakat yang secara intelektual kurang. Itu yang perlu kita perbanyak dan kita harus mencoba pelan-pelan merangkul mereka.”
Di akhir sambutannya, Abdul Aziz menekankan pentingnya networking, saling membantu, kerjasama, meningkatkan kualitas dalam kerangka membangun peradaban. “Jadi kita berada di sini untuk itu, ini tidak dapat dilakukan oleh semuanya, tetapi yang dapat bekerja adalah kaum intelektual, yang disebut ‘intellectual organic.'”
Pembentukan Federasi Overseas Indonesian Network (OIN)
Agenda Kongres Paguyuban Indonesia se-Arab Saudi yang diselenggarakan di Aula Serba Guna KBRI Riyadh adalah merumuskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga federasi paguyuban, memilih presidium dan strukturnya serta membahas program kerja.
Sidang yang dimulai pada hari Jum’at (18 Mei 2024), dipimpin oleh wakil paguyuban dari Jeddah, Riyadh dan Dammam, yang terpilih dalam pertemuan pra-kongres yang diadakan secara virtual di ruang zoom.
Sidang pertama peserta kongres adalah penyusunan Anggaran Dasar membahas mulai nama, waktu dan tempat federasi didirikan hingga hak dan kewajiban anggota serta pembentukan kepengurusan. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan presidium dengan pemungutan suara.
Terpilih sebagai presidium adalah Adi Tiar Winarto (13 suara, Damai Dammam), Albaq Novfri Andrian (12 suara, Permai Jubail), Tatang Muhtar (11 suara, Japri Riyadh), Iyad Wirayuda (11 suara, BMI-SA Jeddah), dan Sadaruddin (3 suara, Jizan). Presidium kemudian memilih Tatang Muhtar sebagai ketuanya.
Meski selama sidang kerap terjadi perdebatan, perbedaan pandangan dan pendapat yang beragam, peserta kongres dapat menuntaskan seluruh agenda yang direncanakan sesuai dengan rencana. Meskipun pembahasan program kerja baru disampaikan di akhir acara penutupan kongres oleh Ketua Presidium Tatang Muhtar.[]