Dini hari tadi saya dihubungi pihak Maktab untuk membantu menerjemah kepada seluruh Ketua Kloter di maktab 63. Menerjemahkan dalam pembagian dan kegunaannya smart card ini.
Sekilas yang saya dapatkan, smart card ini adalah bukti bahwa kita berhak masuk ke Kawasan Arafah Muzdalifah Mina. Simpelnya, ini adalah tasrih.
Dalam kartu ini terdapat identitas nama, kewarganegaraan, nomor entry point/border, nomor paspor, dan QR Code yang tersambung ke aplikasi Nusuk.
Dalam aplikasi Nusuk, identitas ditunjukkan dengan sangat lengkap. Tidak perlu saya ulas lebih jauh.
Kartu ini memiliki fungi yang berbeda dengan kartu Maktab maupun gelang maktab. Karena kartu dan gelang maktab hanya menunjukkan nama syarikah dan nomer maktab saja.
Memang logikanya orang yang sudah punya gelang dan kartu Maktab pasti juga memiliki tasrih. Namun (mungkin) karena kini marak terjadi pemalsuan gelang dan kartu Maktab maka pihak Kementerian Haji mengeluarkan smart card.
Nah ini sekaligus menjadi peringatan bagi penyelenggara haji non-kuota dengan visa non-haji. Anda perlu lebih berhati-hati.[]
*) Ditulis oleh Oleh Rafiq Jauhary, Pembimbing Ibadah Haji
