Skenario baru yang ingin menceritakan raibnya jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di Turki, mulai disebarluaskan. Beberapa media di Turki dan Qatar berlomba mem-blow up drama dengan alur cerita baru tentang Khashoggi. Tetapi seketika, skenario tersebut dengan cepat terbongkar kepalsuannya.
Harian Sabah yang terbit di Turki mengemukakan teori baru bahwa Khashoggi tidak dibunuh, tetapi diculik oleh 15 orang keamanan Saudi yang tiba di Istanbul dan langsung pergi pada hari yang sama dengan menggunakan dua private jet.
Munculnya cerita baru ini di antaranya karena pembunuhan (bahkan dengan tuduhan lebih sadis; dimutilasi) di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul tidak terbukti.
Yang lebih menggelikan, 15 orang penculik yang dipublikasikan foto-fotonya disebut sebagai “a hit squad of Saudi government agents.” Di antaranya ada sebagai letnan di Angkatan Udara dan terdapat satu orang ahli otopsi yang bekerja di “security agent” Saudi.
Padahal, melalui kantor berita Turki, Anadolu Agency (Selasa, 9/10), otoritas keamanan Turki telah mengumumkan bahwa jet Saudi yang mendarat di Turki telah menjalani pemeriksaan menyeluruh sebelum keberangkatannya. Dan tidak ada bukti atau bahkan kecurigaan seputar hubungannya dengan hilangnya Khashoggi.
Kenyataannya, mereka 15 orang yang dituding sebagai agen rahasia Saudi tersebut, tidak lebih dari warga sipil Saudi yang sedang berlibur ke Turki. Tidak heran kemudian memunculkan amarah netizen atas keserampangan tudingan dan penyebaran berita dusta tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, atas ketidakakuratan berita tersebut, The New York Times yang mengutip media Turki, akhirnya menghapus cuitannya di Twiter.
Yang lebih takjub lagi, skenario penculikan Khashoggi oleh “15 orang keamanan Saudi” tersebut dipermalukan habis oleh analisa seorang penulis dan akademisi Turki, Imre Ozlu.
Setelah menulis di Twitter-nya dengan bahasa Turki, Ozlu menuliskan ulang dengan bahasa Inggris, karena banyak pembaca berbahasa Inggris tertarik sedang mencari jawaban atas kasus Khashoggi.
Dia menganalisa dari tempat menginap “15 orang keamanan Saudi” tersebut yang berjarak jarak antara hotel dan konsulat sejauh 650 meter.
“Ada empat bank di jalan tersebut, masing-masing dengan kamera pengawas keamanan, tetapi polisi tidak dapat menunjukkan bukti foto satupun dari kamera tersebut yang merekam 15 orang Saudi pergi dari hotel ke konsulat,” jelasnya.
“Selain empat kamera bank, setidaknya ada dua kamera pengintai di jalan milik Google Street Maps, satu di pintu masuk ke taman dan yang lainnya di pintu masuk konsulat, yang berarti setidaknya ada tujuh kamera di area tersebut. Tidak lebih dari 650 meter,” lanjut Ozlu.
Ozzlu menyimpulkan bahwa setiap jengkal jalan dapat direkam dan dimonitor oleh kamera yang disebutkan. Namun, tidak satupun ada rekaman foto maupun video dari dinas intelijen Turki dan media yang dapat menunjukkan dugaan gerakan “15 keamanan Saudi” dari hotel ke konsulat.
“Kenapa?” Tanya Uzlu. “Mereka harus menunjukkannya agar terbukti!”
“Sekali lagi, saya tidak membuat klaim tentang apa yang terjadi. Saya hanya melakukan analisis kritis terhadap bukti di media, dan saya berharap itu akan membantu mereka yang ingin memahami apa yang sedang terjadi,” tulisnya dalam tujuh poin.