Konser musik di Musim Riyadh adalah sebuah kesalahan, namun tujuan mereka mengkritik adalah hanya ingin memadamkan cahaya Islam dari sumber aslinya, menjatuhkan kehormatan ulama Arab Saudi dan melegitimasi penyimpangan yang mereka lakukan selama ini, yang dibungkus seolah-olah mereka penuh rasa empati terhadap Haramain.
Lihatlah, di india dan Pakistan misalnya, mereka ridha kuburan dijadikan tempat ibadah, ustadz-ustadz mereka juga melakukan konser musik dan gitaran sambil bersorban.
Di Iran, Turki dan Mesir juga demikian, bahkan kesyirikan dan kebid’ahan dianggap sesuatu yang biasa saja dilakukan, bahkan dijadikan sumber penghasilan dan ketenaran.
Dengan adanya kesalahan yang dilakukan oleh Arab Saudi di Musim Riyadh, mereka bahu membahu menyerang secara masif dan menyebarkan aib Arab Saudi tersebut, menganggap ulama di sana diam atas kesalahan ini, seakan ia saja yang pandai berbicara.
Sekali lagi, tujuannya adalah hanya ingin memadamkan cahaya sunnah dan melegitimasi penyimpangan yang mereka lakukan selama ini, yang mereka sendiri tidak terlepas dari penyimpangan yang sangat (lebih) besar, yaitu kesyirikan dan kebid’ahan.
Berhati-hatilah wahai Ahlussunnah dari propaganda semacam ini, karena tidaklah ia datang kecuali dari musuh-musuh tauhid dan sunnah, semisal rafidhoh, sufi dan yang lainnya.
Semoga Arab Saudi kembali kepada al-haq dan dilindungi dari setiap fitnah dan kesalahan individu dan juga bernegara, dan semua negara kaum muslimin dilindungi oleh Allahﷻ.
والله المستعان
*) Dikutip dari Rudy Zainuddin II dengan penambahan judul dan perubahan seperlunya