Berita di media online Kiblat menyebutkan bahwa Arab Saudi mendukung kubu LNA yang dipimpinan Jenderal Khalifa Haftar dalam konflik di Libya. Kiblat, menyebut sumbernya dari Wall Street Journal (WSJ). Berita di Kiblat ini kemudian banyak dikutip orang Indonesia.

Saya tidak tahu apa Kiblat benar-benar membaca WSJ atau tidak. Kiblat menulis: “Kami cukup murah hati,” kata salah satu penasihat yang tidak disebutkan namanya, seperti dikutip WSJ pada Jumat (12/04/2019).

Seperti screen shot WSJ di bawah, sesudah pernyataan penasehat tadi, WSJ menyebut bahwa tidak ada konfirmasi baik dari Saudi maupun kubu Haftar.

Ini yang disebut “cover-both-side“. Tapi Kiblat tidak melakukannya, juga tidak menerjemahkan lengkap bagian penting tersebut.

• 

• 

• 

• 

Untuk mengetahui apakah Saudi terlibat di suatu wilayah atau tidak sangat simpel. Cukup lihat apakah Iran terlibat atau tidak. Dalam konflik Libya, Iran tidak hadir. Jadi, Saudi pun begitu.

Ini dikuatkan dengan penjelasan Juru Bicara Haftar, Ahmad al-Mismari. Begitu pula Abdurrahman ar-Rasyid dalam sebuah artikelnya di As-Syarqul Awsat.

Ar-Rasyid menjelaskan Libya terlalu jauh dan Saudi fokus dengan masalah di Yaman. Ar-Rasyid adalah jurnalis senior Saudi mantan redaktur Alarabiya dan dekat dengan sumber kerajaan.

Pernyataan jubir LNA Ahmad al-Mismari bisa dibaca di link ini http://www.alraeesnews.com/25384.

Artikel Ar-Rasyid di sini http://aawsat.com/node/1669076.

Link Kiblat klik di sini.

Link WSJ (berbayar) klik di sini.

*)Tulisan Ibnu Rajab, pengamat Timur Tengah dan dunia Islam.