Umrah Plus September oleh: Umrah Plus September
promo: Umrah Plus September

Kemana Mereka yang Selalu Berteriak Free Palestina?!

Kemana Mereka yang Selalu Berteriak Free Palestina?!

Kelompok bersenjata di berbagai negara Arab di kawasan Timur Tengah, sebagai kepanjangan tangan dari Iran yang dari dulu hingga sekarang menggunakan slogan “bebaskan al-Quds, kematian untuk Israel dan Amerika,” kini keberadaannya dipertanyakan netizen.

Pengamat politik asal Suriah, Faisal Al-Qasim mempertanyakan: “Mengapa kita tidak mendengar suara dari milisi Iran yang mengancam seluruh kawasan, seperti Pasukan Mobilisasi Populer Irak, misalnya? Mengapa mereka terdiam? Bukankah ribuan Pasukan Mobilisasi Populer ditempatkan di perbatasan Yordania beberapa waktu lalu, dengan dalih membebaskan Yerusalem? Ke mana mereka melarikan diri? Ada apa dengan Abu Azrael? Saya harap ini bukan giliran mereka.”

Sebagai alat propaganda, proxy Iran di berbagai negara Arab tersebut tidak lain bertujuan untuk mendapatkan simpati publik dan membenarkan ekspansi mereka ke negara-negara di kawasan Timur Tengah.

Hotel Nusuk
Promo

Namun ketika momen kebenaran tiba, dan peperangan dengan Israel di depan mata menyala, suara-suara “bebaskan al-Quds, kematian untuk Israel dan Amerika,” itu memudar, bahkan hilang lenyap di telan tanah yang mereka banggakan untuk dibebaskan.

Abdulrahman Ja’far, netizen asal Oman juga bertanya: Di mana Abu Azrael? Dia mungkin sedang mengisi ulang baterainya atau menunggu perintah dari kelompok “pasukan perlawanan”.

Orang-orang ini hanya bertindak sesuai dengan perhitungan yang tepat yang ditentukan oleh pimpinan mereka di Teheran. Keputusan Iran sekarang adalah untuk menghindari keterlibatan langsung dalam perang terbuka, hanya karena Iran tidak siap membayar harganya.

Adapun massa yang berada di dekat perbatasan Yordania, mereka telah menguap, seperti janji-janji pembebasan Dataran Tinggi Golan yang telah menguap di hadapan mereka. Ketika berbicara, mereka seperti singa, tetapi ketika ada momen untuk bertindak, mereka tetap diam, diam karena kalah.

Jika masalahnya benar-benar perjuangan untuk al-Quds, maka garis depan sekarang terbuka dan arenanya tersedia. Namun, tampaknya Palestina saat ini tidak ada dalam agenda mereka.

Akhirnya Abdulrahman memancing: Apakah rezim Iran berada di ambang kehancuran? Jawabannya: Tidak harus, tetapi ada tekanan signifikan yang dapat melemahkan atau mengubahnya seiring waktu, tanpa harus menyebabkan kehancuran totalnya.[]