Pasukan pertahanan udara Arab Saudi pada hari Jumat (27/4) kembali mencegat sebuah rudal yang ditembakkan oleh milisi Houtsi, beberapa hari setelah komandan kedua mereka tewas dalam serangan udara yang dilancarakan Saudi bersama koalisinya.
Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa rudal tersebut merupakan yang terakhir dalam serangkaian serangan serupa yang ditujukan ke kota Najran.
Kolonel Turki Al-Maliki, juru bicara koalisi, mengatakan bahwa pada pukul 12:46 (Jumat, 27/4), Royal Saudi Air Defense mendeteksi peluncuran rudal balistik dari Sadah, Yaman, yang ditujukan ke Arab Saudi.
Al-Maliki melaporkan bahwa rudal balistik diluncurkan secara sengaja oleh milisi Houtsi yang didukung Iran untuk menargetkan daerah-daerah sipil yang padat penduduk. Segera setelah rudal tersebut meluncur, berhasil dicegat dan dihancurkan. Sementara serpihan bankai rudal tersebar di beberapa wilayah pemukiman penduduk, tetapi tidak ada cedera atau kerusakan yang dilaporkan.\
Dia menambahkan: “Tindakan permusuhan yang dilakukan oleh milisi Houtsi ini membuktikan bahwa rezim Iran masih menyedikan senjata mematikan bagi pemberontak Houtsi. Hal ini telah jelas melanggar dari Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216 dan 2231, yang telah mengancam Saudi Keamanan Arab, regional dan internasional.”
Jumat lalu, pasukan pertahanan udara Saudi juga berhasil mencegat rudal balistik yang ditembakkan oleh milisi Houtsi ke arah perbatasan Arab Saudi, di Provinsi Jazan.
Arab Saudi meluncurkan sebuah koalisi militer pada tahun 2015 untuk memerangi pemberontak Houtsi di arah perbatasan selatan dan memulihkan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional untuk kembali berkuasa.
Pemberontak Houtsi saat ini menguasai ibu kota Yaman, Sanaa, serta sebagian besar utara Yaman dan pelabuhan Hodeida, sebagai kunci di pantai barat negara itu.
Arab Saudi pada Rabu (25/4) yang lalu menegaskan bahwa serangan udara koalisi Arab ke ibukota Yaman telah menewaskan Saleh Al-Sammad, Ketua Dewan Politik Tertinggi Houtsi, pada 19 April yang lalu. Jasad Saleh yang ditemukan hangus oleh serangan udara tersebut, dikuburkan di Sanaa oleh Houtsi ada hari Sabtu.