Arab Saudi diperkirakan akan mengalami hujan musim ke-7 yang dimulai pada Kamis, 23 Rajab 1446 H atau 23 Januari 2025 M. Menurut Abdulaziz Al-Hussaini, seorang pakar cuaca dan anggota Komite Nomenklatur Cuaca, hujan ini akan meliputi sebagian besar wilayah Kerajaan dan negara-negara Teluk dengan intensitas yang bervariasi. Selain hujan, beberapa wilayah juga berpotensi mengalami angin kencang.
Di saat yang sama, suhu di Wilayah Utara Arab Saudi akan mengalami penurunan signifikan, dengan cuaca yang sangat dingin hingga mendekati titik beku di beberapa area.
Sementara itu, di Riyadh dan sekitarnya, suhu diperkirakan tetap stabil di kisaran awal 20-an derajat Celsius, yang membuat suasana terasa sejuk. Di sisi lain, daerah pesisir barat seperti Jeddah akan mengalami suhu yang lebih hangat pada siang hari, meskipun tetap nyaman di malam hari.
Bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Arab Saudi, terutama di wilayah seperti Riyadh, Jeddah, dan Makkah, perubahan cuaca ini perlu menjadi perhatian.
Sebagai negara dengan iklim tropis, orang Indonesia mungkin kurang terbiasa dengan suhu dingin ekstrem yang dapat mencapai mendekati nol derajat Celsius di wilayah utara seperti Tabuk, Sakaka, dan Hail.
Disarankan bagi mereka untuk mempersiapkan pakaian hangat dan menjaga kesehatan, terutama bagi yang terbiasa dengan suhu yang lebih hangat.
Para pekerja Indonesia di Arab Saudi, baik yang bekerja di sektor formal seperti konstruksi dan perhotelan maupun sektor informal seperti asisten rumah tangga, perlu waspada terhadap kemungkinan gangguan akibat cuaca, seperti hujan deras dan angin kencang yang bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Selain itu, mereka yang tinggal di wilayah dengan suhu tinggi, seperti Jeddah dan Makkah, harus tetap menjaga hidrasi karena suhu siang hari bisa mencapai awal 30-an derajat Celsius.
Bagi para mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Arab Saudi, seperti di Riyadh, cuaca yang lebih sejuk ini dapat menjadi momen yang baik untuk belajar dan beraktivitas di luar ruangan, meskipun tetap perlu memperhatikan kondisi kesehatan agar tidak mudah terserang flu akibat perubahan suhu yang drastis.
Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi telah merilis informasi terbaru mengenai suhu di berbagai wilayah, di mana Makkah mencatat suhu tertinggi 32°C, sementara Riyadh berkisar di 21°C. Wilayah utara seperti Tabuk mencatat suhu terendah 3°C, yang menandakan kondisi musim dingin yang cukup ekstrem.
Dengan perubahan cuaca yang cukup signifikan ini, warga Indonesia di Arab Saudi diharapkan selalu memantau perkembangan cuaca melalui saluran resmi, seperti media lokal dan grup komunitas di Arab Saudi.[abdurrahman]
Sumber: okaz