Kampanye bersama dengan melibatkan 19 kementerian dan departemen pemerintah terkait di Arab Saudi, berhasil menjaring 132,647 pelanggar izin tinggal dan peraturan ketenagakerjaan di seluruh wilayah Arab Saudi. Jumlah tersebut hanya membutuhkan waktu selama 3 minggu saja, sebagaimana yang dilaporkan saudigazzete.
Sumber dari pihak yang berwenang menyatakan bawah sebanyak 75,918 orang ditangkap karena pelanggaran izin tinggal. Sementara sebanyak 34,847 lainnya ditangkap karena melanggar peraturan ketenagakerjaan sejak 15 November lalu. Adapun 21,882 lainnya ditahan karena melanggar perbatasan negara.
Dari laporan operasi penangkapan pelanggar batas negara, disebutkan sebanyak 1,658 orang mencoba masuk wilayah Arab Saudi melalui perbatasan bagian selatan. Mayoritas penerobos tersebut berasal dari Yaman sebanyak 79% dan sisanya dari Etiopia (20%).
Adapun 34 orang tertangkap saat akan meninggalkan Arab Saudi melalui perbatasan darat.
Sebanyak 65 warga Saudi dari 416 orang ditangkap karena menampung dan memfasilitasi pekerja ilegal. Dari jumlah warga Saudit tersebut, sebanyak 44 orang telah dilepas setelah diberikan sanksi hukuman, sementara 21 orang lainnya masih dalam proses investigasi.
Saat ini, sebanyak 14,015 ditahan langsung di berbagai lembaga pemasyarakatan di beberapa wilayah Arab Saudi. Mereka terdiri dari 12,630 pria dan 1,385 wanita.
Sementara itu, pihak keamanan di Riyadh berhasil menangkap 1,523 dalam dua hari terakhir.
Sebagaimana yang telah diumumkan pada 15 November 2017, bahwa pihak berwenang Arab Saudi telah meluncurkan kampanye secara besar-besar untuk membersihkan warga pendatang ilegal setelah 8 bulan masa amnesti berakhir. Amnesti tersebut merupakan kesempatan bagi ekspatriat ilegal untuk menyerahkan diri dan dikembalikan ke negaranya masing-masing tanpa diberikan sanksi atau kurungan penjara. SG
