Kerajaan Arab Saudi, negara yang tidak lekang dari kebaikannya ke segala penjuru dunia. Kisah rakyat di berbagai belahan dunia yang merasakan kebaikannya kini terulang bagi negeri Syam, Republik Arab Suriah. Pada hari Rabu, 14 Mei 2025 yang lalu, sanksi Suriah dicabut saat kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Riyadh.
Tahukah Anda bahwa sanksi AS terhadap Suriah telah berusia 45 tahun lebih dan apa dampaknya? Jurnalis Saudim Hussain al-Ghawi, merangkumkannya untuk Anda:
Tahun 1979: Suriah dimasukkan ke dalam daftar negara sponsor terorisme, yang menyebabkan isolasi diplomatik dan pembekuan kerja sama keamanan.
2004 (Undang-Undang Akuntabilitas Suriah): Melarang ekspor barang-barang Amerika, melarang penerbangan, dan mencegah investasi Amerika, mengakibatkan pembekuan hampir total dalam hubungan perdagangan dengan Barat.
Tahun 2011: Sanksi terhadap Bashar al-Assad dan pemimpin rezim lainnya, termasuk pembekuan aset dan larangan bepergian, mengkriminalisasi hubungan pribadi dan diplomatik dengan pimpinan rezim.
Tahun 2011: Pembekuan aset pemerintah Suriah dan larangan total terhadap transaksi keuangan telah menyebabkan kelumpuhan ekonomi dan jatuhnya nilai mata uang Suriah.
Tahun 2012 – 2019: Sanksi dijatuhkan pada pengusaha dan perusahaan yang mendukung rezim, dan sektor minyak dan perbankan menjadi sasaran, yang menyebabkan disintegrasi struktur ekonomi dan kekurangan bahan bakar dan bahan dasar yang parah.
2019 (Undang-Undang Caesar): Undang-undang ini mulai berlaku pada tahun 2020 dan menghukum pihak mana pun yang berkontribusi terhadap proyek rekonstruksi atau energi di dalam Suriah, membekukan upaya rekonstruksi dan mengakibatkan isolasi ekonomi yang hampir total.
Hasilnya adalah: Keruntuhan ekonomi yang melemahkan, hiperinflasi, isolasi politik dan keuangan, serta kriminalisasi terhadap setiap kerja sama internasional dengan Damaskus.
Mulai Rabu lalu, semua sanksi yang menyakitkan ini dirangkum dalam senyuman Muhammad bin Salman saat sanksi tersebut dicabut. Maka tidak heran rakyat Suriah bersuka cita sambil tidak melupakan jasa Arab Saudi. Dan rakyat Suriah mengangkat tinggi-tinggi mengibarkan bendera hijau tauhid di negeri Syam….