Share the Ideas oleh: Share the Ideas
promo: Share the Ideas

Menjawab Fitnah Terhadap Universitas Islam Madinah

Menjawab Fitnah Terhadap Universitas Islam Madinah

Setelah Universitas Islam Madinah (UIM) difitnah oleh Kiyai Nuruddin Al-Banjari, seorang alumni UIM asal Malaysia menghubungi Syaikh Prof. Mahmud Qadah, untuk meminta nasehat.

Syaikh Mahmud layak dimintai nasehat terkait fitnah ini, mengingat beliau hampir 30 tahun mengajar dan berkhidmah di UIM.

Berikut jawaban Syaikh Mahmud dalam pesannya melalui Whatapp, berkenaan baik dalam hal pembelajaran dan juga pentadbiran, yang diterjemahkan secara ringkas oleh Ustadz Ahmad Fauzan.

Pertanyaan: Assalamualaikum Syaikh, apakah nasihat Anda untuk individu atau mereka yang berbicara tentang Universitas Islam Madinah, berbicara buruk dan berita yang jauh dari kebenaran (tidak sahih) bahkan berdusta tentang mata pelajaran yang telah dipelajari di sana.

Apa pandangan Anda tentang hal ini? Dan bagaimana kami para pelajar berinteraksi dengan fitnah ini? Jazakumullah khayr Syaikh.

Jawaban: Wa’alaikumussalam wa rahmatullahi wa barakatuh. Semoga Allah menolongmu atas fitnah yang berlaku dan dilindungi dari keburukannya.

Merujuk kepada apa yang telah kamu sebut, aku berpandangan bagaimana cara untuk menyelasaikannya dengan beberapa perkara (nasihat):

Mungkin gambar 1 orang dan duduk
Syaikh Prof. Mahmud Qadah

Pertama, menerangkan manhaj (metodologi) pembelajaran/sistem pengajian yang digunakan di UIM , kitab-kitab serta rujukan-rujukan yang diajarkan kepada pelajar di sana.

Begitu juga mengajak mereka yang tidak setuju, agar membawa mereka untuk melihat sendiri apa yang dipaparkan di dalam laman web UIM.

Kedua, sampaikan pencerahan bahwa manhaj UIM telah diasaskan dan dibina dari Kitabullah, Sunnah RasulNya dan juga manhaj Salaf Sahleh.

Kertiga, bahwa manhaj fiqh di UIM tidak ada fanatisme dalam manhaj fiqhnya, di mana para pelajar UIM didedahkan dengan mempelajari Fiqh Perbandingan di dalam semua 4 mazhab Fiqh yang utama, seperti menggunakan kitab Bidayatul Mujtahid Wa Nihayah Al-Muqtasid dari Ibn Rusyd.

Keempat, bahwa kebanyakan alumni UIM menjadi tokoh yang hebat di bidang ilmu dan dakwah. Di antaranya Menteri Hal Ehwal Agama sekarang, Dato Dr Zulkifli AlBakri dan juga Menteri yang sebelumnya Dr Abdullah Md Zin, Dato Dr Radhi, Dato Fathul Bari , dan Dato TG Haji Hadi, Presiden PAS dan banyak lagi.

Kelima, perlu bagi kita agar tidak berdiam berdiri dan menyepelekan dalam menghadapi fitnah ini, karena bahaya dengan diamnya kamu tentang hal ini akan membahayakan diri kamu pada masa terdekat ataupun akan datang.

Senada dengan pembelaan di atas, Ustadz Muhammad Luthfi Mohammad Masruh, alumni UIM berasal dari Malaysia juga, menulis dalam status FB-nya:

Cukuplah jawapan dari Ustaz Abu Anas Madani (Tuan Guru Dato’ Dr. Abdul Basit bin Abdul Rahman) dalam mempertahankan kehormatan Universiti Islam Madinah beserta pelajar dan alumninya atas tuduhan yang tidak berasas dari sebuah video yang tular sebelum ini.

Semoga Allah menjaga beliau dan memberikan kesihatan serta usia yang diberkahi Allah Ta’ala.

Beradab tak bermakna harus berdiam, diam tak bermakna tidak ingkar, dalam kelembutan ada ketegasan, dalam senyap masih ada prinsip, bak kata pepatah: “Jangan bangunkan harimau yang sedang tidur!”

Ustadz Abu Anas Madani (Tuan Guru Dato’ Dr. Abdul Basit bin Abdul Rahman) Menjawab Tuduhan

نسأل الله التوفيق والسداد

*) Dengan perubahan redaksi seperlunya.