Sebagai pengagungan atas Baitullah, kebanggaan bangsa, pemimpin, dan rakyatnya, dilakukan pencucian Ka’bah al-Musyarrafah, sebagai salah satu tradisi dalam Islam. Sebuah perhatian khusus terhadap Haramain Syarifain secara umum dan Ka’bah al-Musyaraffah khususnya.
Terkumpul dua hal dalam pencucian Ka’bah ini; sebagai Sunnah Nabawiyah, sebagaimana yang ditunjukkan dalam sirah al-Musthafa shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kepeduliaan, pengagungan, dan penghormatan atas kemuliaan Ka’bah, keberadaan dan kesuciannya.
Kedua, meneladani Khulafa Rasyidin radhiyallahu ‘anhum, para imam, para pemimpin Islam dalam lintasan sejarah, hingga kepada masa pendiri Kerajaan Arab Saudi, Raja Abdulaziz rahimahullah, hingga diteruskan oleh anak keturunannya di masa Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman.
Tradisi Islam yang agung ini, yang menaruh perhatian atas Ka’bah, melakukan pencucian Ka’bah sebagai salah satu bukti pengagungan syi’ar Allah. Allah Ta’ala berfirman:
ذَٰلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى ٱلْقُلُوبِ
“Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (QS. Al-Hajj, ayat 32)
BACA: Delapan Bagian Dalam Ka’bah Yang Terpenting
Wakil Gubernur Ka’bah Wakili Khadimul Haramain
Pemerintah Kota Makkah al-Mukarramah yang memiliki tanggung jawab dalam pemeliharan dan perawatan Masjidil Haram, melakukan pencucian Ka’bah sebagaimana kebiasaan dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun; di bulan Muharram dan Sya’ban.
Pada hari Ahad (15 Muharram 1446) ini, atas nama Khadimul Haramain, Wakil Gubernur Wilayah Makkah,
Pangeran Saud bin Mishaal bin Abdulaziz memimpin proses mencuci Ka’bah.
Tahapan Pencucian Ka’bah: Persiapan Bahan
Sebelum dilakukan proses pencucian Ka’bah, panitia menyiapkan terlebih dulu 20 liter air zam-zam yang dibagi ke dalam 2 galon terbuat dari perak, masing-masing menampung 10 liter.
Setiap 10 liter air zam-zam di galon tersebut dicampur dengan 540 mill air mawar Taif, 24 mill minyak mawar Taif yang terbaik, 24 mill minyak ‘aud (gaharu) khusus untuk al-Haram dan 3 mill minyak misk terbaik.
Semua bahan tersebut dicampur dengan cara yang penuh perhatian terbaik, sehingga dapat mengharumkan tembok dan lantai Ka’bah dengan wangi yang sempurna.
Tahapan Persiapan Peralatan
Panitia pencucian Ka’bah menyiapkan berbagai peralatan khusus untuk prosesi ini, di antaranya adalah kain katun khusus yang digunakan untuk membersihkan dan mewangikan dinding dan tiang Ka’bah.
Kain ini dicelupkan terlebih dahulu ke galon yang telah berisi air zam-zam dan wewangian, selain ditambah dengan wewangian yang langsung dikenakan ke kain sebelum diusapkan ke Ka’bah.
Baca: Pencucian Ka’bah: Inilah Peralatan dan Bahan-Bahan Yang Digunakan
Tahapan Pengeringan
Alat untuk mengeringkan Ka’bah ditambah dengan beberapa peralatan yang gagangnya terbuat dari perak. Di alat tersebut tertulis syi’at Pimpinan Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi:
هي الكعبة الغراء ما أضوع الشذا # وما أطهر الجدران بالنور تغسل
“Itulah Ka’bah, wewangian yang paling indah # Betapa murninya dinding bisa dicuci dengan cahaya.”[]
Sumber: Pemerintah Kota Makkah & Riasah Ammah li Syuuni Masjidil Haram wa Masjid Nabawi