Haji Program Mina Towers oleh: Billboard Dekstop Haji Program Mina Towers
promo: Billboard Dekstop Haji Program Mina Towers

Arab Saudi Kembali Tegaskan “Keamanan Haji Adalah Garis Merah”

Arab Saudi Kembali Tegaskan “Keamanan Haji Adalah Garis Merah”

Setiap musim haji tiba, Kerajaan Arab Saudi kembali menyiapkan semua kemampuannya untuk melayani dhuyuf Rahman, para tamu Allah yang akan melaksanakan manasik haji.

Terutama untuk kenyamanan dan keamanan jemaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia, Arab Saudi memusatkan seluruh kekuatan keamanannya sebagai Pelayan Dua Masjid Suci (Khadimul Haramain).

Muhammad Bin Abdullah Al-Bassami, Komandan Pasukan Keamanan Haji 1445 menegaskan: “Keamanan jamaah adalah garis merah, keamanan Masya’ir adalah garis merah, keamanan dalam negeri adalah garis merah.”

Webinar Haji Mina Tower
Promo

Penegasan ini disampaikan dalam konferensi pers para pimpinan Pasukan Keamanan Haji 1445 H/2024 M di Pusat Operasi Keamanan Terpadu (911) di Makkah Al-Mukarramah hari Sabtu, 8 Juni 2024.

“Aparat keamanan akan melakukan segala ketegasan dan kekuatan terhadap siapapun yang mencoba segala sesuatu yang mengancam dan mengganggu keamanan dan keselamatan jamaah,” lanjut Al-Bassami.

Konferensi yang membahas rencana keamanan, lalu lintas, dan organisasi, dihadiri Komandan Pasukan Darurat Khusus di Kepresidenan Keamanan Negara, Mayjen Muhammad bin Maqbool Al-Omari, Panglima Pasukan Pertahanan Sipil Haji, Mayjen Dr. Hamoud bin Sulaiman Al-Faraj, Panglima Keamanan Penerbangan, Mayjen Pilot Abdulaziz bin Muhammad Al-Darijan, dan Komandan Pasukan Imigrasi Haji, Mayjen Dr. Saleh bin Saad.

Keamanan dan keselamatan jemaah haji merupakan prioritas aparat keamanan haji dengan menjaga keamanan dan keselamatan para tamu Allah selama menjalankan ibadahnya di berbagai tempat suci sejak kedatangannya hingga kembali dengan selamat ke negaranya.

Untuk mencapi hal tersebut, pemerintah Arab Saudi telah melakukan pencegahan agar tidak ada pelanggaran ibadah haji dengan menyebarluaskan peraturan dan instruksi. Di antaranya untuk mengantongi izin haji bagi setiap yang akan berhaji.

Keamanan memasukki kota Makkah telah diperketat sejak hari Ahad, 2 Juni 2024 hingga tanggal 20 Juni mendatang. Ancaman denda, penjara dan deportasi juga diberlakukan bagi para pelanggar aturan haji tanpa izin (tasreh).

Letjen Al-Bassami juga mengungkapkan bahwa otoritas keamanan di berbagai wilayah Kerajaan sedang menindaklanjuti beberapa promosi menyesatkan yang diterbitkan dengan tujuan untuk menipu mereka yang ingin menunaikan haji tanpa prosedur yang ditentukan.

Dalam konpres, Al-Bassami menunjukkan bahwa selama periode terakhir, Keamanan Umum telah melakukan penertiban sebagai berikut:

  • Meringkus 140 promosi haji palsu.
  • Menangkap 64 orang yang menyediakan jasa transportasi jemaah haji tanpa izin
  • Mengembalikan 97,664 kendaraan yang melanggar masuk ke kota Makkah.
  • Mendeportasi 171,587 orang yang bukan penduduk Makkah
  • Menangkap 4.032 orang pelangar peraturan dan petunjuk haji (haji tanpa izin)
  • Menangkap 6.105 orang pelanggar peraturan izin tinggal, izin kerja dan keamanan perbatasan
  • Menangkap 153.998 orang pemegang visa kunjungan (ziyarah).

Baca: Denda, Penjara, dan Deportasi: Hukuman Bagi yang Berhaji Tanpa Izin (Tasreh)

Umrah Anti Mainstream
Promo

Sementara itu, Komandan Pasukan Darurat Khusus di Kepresidenan Keamanan Negara, Mayor Jenderal Mohammed bin Maqbool Al-Omari, mengatakan bahwa Pasukan Darurat Khusus berupaya menjaga keamanan dan ketertiban di Mekah, Madinah, dan Masya’ir Muqaddasah.

Selain itu, bertugas untuk menyediakan perlindungan bagi tamu Kerajaan, mencegah pelanggar peraturan haji mencapai Masya’ir, mengatur pergerakan massa, mengatur alur pelemparan batu jumrah sesuai dengan rencana dan manajemen kerumunan di pusat bagian selatan Masjidil Haram Mekkah.

Sementara itu, Panglima Penerbangan Keamanan, Staf Pilot Mayor Jenderal Abdulaziz bin Muhammad Al-Duraijan, menjelaskan bahwa Penerbangan Keamanan berupaya melakukan penerbangan pengintaian untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas jamaah haji ke Masjidil Haram. Selain mendukung layanan kemanusiaan dalam evakuasi medis, penyelamatan dan pemadaman kebakaran.

Komandan Pasukan Pertahanan Sipil di Haji, Mayor Jenderal Dr. Hamoud bin Sulaiman Al-Faraj, menegaskan bahwa pasukannya berupaya mengintensifkan kerja pengawasan preventif di Makkah, Masya’ir dan Madinah.

Di antara tugasnya jgua menerapkan aspek preventif dan meningkatkan kesadaran, aspek operasional, penyediaan layanan kemanusiaan dan pengelolaan situasi melalui Pusat Operasi Masya’ir.

Pihaknya juga telah mengaktifkan peran relawan di Makkah dan Masya’ir, serta Pasukan Pendukung Masya’ir Muqaddasah. Mereka akan bekerja sama dengan lembaga pemerintah dalam menghadapi situasi darurat sesuai dengan rencana darurat umum dan berkoordinasi dengan Pusat Operasi Darurat Haji, dengan menggunakan teknologi modern dan teknik kecerdasan buatan.

Komandan Pasukan Imigrasi Haji Mayjen Dr Saleh bin Saad Al-Murabba’ menegaskan Jawazat akan terus memberikan pelayanannya kepada para tamu Allah melalui pelabuhan udara, darat dan laut dengan mudah melalui perangkat modern dan canggih.

Dia memastikan dukungan dan bantuan bagi semua pihak yang berpartisipasi dalam musim haji di Masya’ir, karena keyakinan akan pentingnya kerja terpadu bagi seluruh pihak yang terlibat selama musim haji.

Mayjen Al-Murabba’ membenarkan bahwa Jawazat sedang berupaya menerapkan sanksi terhadap penyedia jasa transportasi kepada pelanggar peraturan dan petunjuk haji yang tidak memiliki izin haji.

Mereka diancam pidana penjara selama-lamanya 6 bulan dan denda paling banyak 50.000 riyal bagi setiap pelanggar yang tertangkap, selain melarang memasuki Kerajaan sesuai jangka waktu yang ditentukan oleh hukum dan menyita alat transportasi berdasarkan keputusan pengadilan.[]

Sumber: SPA, Okaz.