Umrah Ramadan oleh: Umrah Ramadan
promo: Umrah Ramadan

Produksi Minyak Samin Meningkat di Musim Dingin: Produk Rumahan Ibu-Ibu di Wilayah Utara Arab Saudi

Produksi Minyak Samin Meningkat di Musim Dingin: Produk Rumahan Ibu-Ibu di Wilayah Utara Arab Saudi

Selama musim dingin, akan banyak yang dipersiapkan dan dilakukan, salah satunya adalah tingginya permintaan pasar lokal terhadap minyak samin dari hewan kampung. Hal ini membuat produksinya meningkat tajam di musim dingin saat ini.

Minyak samin dari hewan yang mencari makan di alam bebas adalah tradisi yang sangat dikuasai oleh wanita di Provinsi Perbatasan Utara seperti salah satunya adalah kota Arar.

Para wanita di kota ini sangat terampil dalam memproduksi minyak samin. Ini dikarenakan makanan pokok yang berasal dari budaya lokal dan melimpahnya ternak di wiliyah tersebut. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup, Air, dan Pertanian lebihi dari tujuh juta sapi dan unta diternak di Wilayah Utara.

Umrah Mandiri
Promo

Minyak samin dari hewan yang dianggap liar ini, digunakan untuk memasak makanan tradisional seperti bubur dan menu hari raya. Tidak heran jika minyak samin banyak dibutuhkan oleh masyarakat sebanding dengan permintaan yang tinggi.

Umm Nada, salah satu ibu rumah tangga yang memproduksi minyak tersebut, menjelaskan proses produksinya dalam beberapa tahap.

Diawali dengan pemerahan, kemudian susu dipanaskan, lalu direbus dan didinginkan sebentar, setelah itu dicampur dengan cara tradisional untuk mengubahnya menjadi “khatsir“, produk susu tradisional dari susu yang difermentasi secara alami atau susu yang dikentalkan mirip dengan yogurt atau kefir.

Campuran tersebut kemudian diaduk selama lebih dari setengah jam dalam wadah berbahan kulit kambing atau domba yang disebut “samil.” Setelah beberapa hari pencampuran, mentega dicairkan di atas api, berubah menjadi minyak samin, yang kemudian disimpan dalam wadah berbahan kulit yang dikenal sebagai “al-nahw” atau “al-dharf.”

Selain minyak samin, ibu-ibu di Wilayah Utara juga lihai membuat kerajinan tangan untuk berbagai acara nasional dan festival tradisional. Pasar Arar dan Lavender Hall menjadi tempat untuk memasarkan kerajinan tradisional sekaligus menfasilitasi untuk pengembangan dan pelatihan untuk industri rumahan tersebut. [aisyah]

Sumber: ARBN