Dengan situs warisannya yang menakjubkan, kota mega futuristik NEOM sebagai $500 billion giga-project, serta keramahtamahan Arab, Saudi telah muncul sebagai salah satu tujuan wisata paling terdepan di dunia.
Dan dalam beberapa hari terakhir sejak 28 November hingga 1 Desember ini, Arab Saudi tampil di panggung dunia menjadi tuan rumah 22nd World Travel and Tourism Council’s Global Summit.
Para pemimpin pariwisata global berkumpul di Riyadh pada dalam acara terbesar dunia dalam dunia pariwisata, menyoroti transformasi yang direncanakan Arab Saudi menjadi tujuan wisata global.
Julia Simpson, Presiden dan CEO World Travel and Tourism Council (WTTC), mengumumkan pada acara tersebut bahwa anggota WTTC akan berinvestasi lebih dari $10,5 miliar di Saudi selama lima tahun ke depan.
Maksud tersebut datang sebagai dorongan untuk tujuan pariwisata Visi 2030 Arab Saudi.
KTT empat hari yang terbesar dalam 22 tahun sejarahnya, juga meluncurkan survei konsumen global baru yang menunjukkan bahwa selera perjalanan internasional sekarang berada pada titik tertinggi sejak pandemi COVID.
Studi tersebut, yang dilakukan oleh YouGov untuk WTTC, menemukan bahwa 63 persen peserta merencanakan perjalanan liburan dalam enam bulan ke depan, dengan semakin banyak orang yang berpikiran positif tentang Saudi sebagai tujuan wisata.
“Pemulihan pasca-pandemi Timur Tengah sangat mengesankan,” kata Maria Zarraluqui, wakil presiden pengembangan global grup hotel Meliá Hotels International.
“Jika Anda melihat data dari UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa) di negara-negara G20, Saudi adalah negara dengan pertumbuhan tercepat dalam hal kedatangan internasional,” paparnya lagi.
Dia berkata “kami telah melihat pertumbuhan 121 persen dibandingkan dengan 2019, yang merupakan negara nomor satu dari G20 dalam hal pertumbuhan.”
“Tentu saja, kita memiliki UEA, Qatar sekarang dengan Piala Dunia dan negara-negara lainnya, tetapi Saudi memimpin dalam aspek yang menarik,” kata Zarraluqui.
Tahun ini akan ditutup dengan angka pariwisata yang mendekati level 2019, dengan prediksi 126 juta pekerjaan akan tercipta dalam 10 tahun ke depan menurut WTTC.
“Yang menarik adalah sebelum COVID, satu dari empat pekerjaan baru adalah di bidang traveling dan pariwisata. Tampaknya di masa depan, itu akan menjadi satu dari tiga.” pungkasnya.[]
Sumber: euronews