Umrah Ramadan oleh: Haji Tanpa Antri Bilboard Dekstop
promo: Haji Tanpa Antri Bilboard Dekstop

Sikap Kita Atas Kemaksiatan yang Terjadi Arab Saudi

Sikap Kita Atas Kemaksiatan yang Terjadi Arab Saudi

Negeri Saudi tidak terlepas dari beberapa kekurangan.

Saudi nyatanya bukanlah negara yang bebas dari maksiat atau kejahatan, namun bila dibandingkan dengan negara lain di dunia ini, Saudi masih lebih baik, bahkan bila dibandingkan dengan Indonesia, kita masih kalah jauh.

Adapun konser-konser yang terselenggara di Saudi, maka itu jelas maksiat yang terjadi di tengah-tengah kaum muslimin.

Kuota Haji Dalam Negeri
Promo

Kita tentunya sangat menyayangkan, bahkan wajib kita ingkari dalam hati, namun pengingkaran kita terhadap konser itu janganlah menjatuhkan kehormatan negeri Saudi yang notabene secara umum satu-satunya negara yang masih menerapkan syariat Islam yang lebih baik dari negeri manapun di dunia ini.

Perlu diketahui, Saudi merupakan “gudangnya” ulama, ketika kita mem-blow up secara berlebihan, secuil berita semacam konser musik yang diselenggarakan di negeri tersebut, maka secara tidak langsung kita menggiring opini, seperti “kemana para ulama di Saudi terhadap kemungkaran?”

Hal ini justru memicu ummat menjauh dari ulama di Saudi yang saya yakin mereka telah berusaha menasehati para pemimpin dengan nasehat yang baik. Bila ummat sudah menjauh dari ulamanya, maka kerusakan yang lebih besar yang akan muncul.

Dan yang lebih ditakutkan lagi, apa yang kita lakukan dengan menyebarkan berita-berita kemungkaran di Saudi mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi dan keamanan saudi, manakala hal tersebut memungkinkan menyulut api permusuhan antara rakyat dengan pemerintahnya. Belum lagi hal-hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh kelompok ekstrimis dan syi’ah untuk mengganggu keamanan di Saudi.

Kalau dibandingkan di negeri kita, mungkin karena hampir setiap hari di berbagai daerah terselenggara konser, entah itu mulai dari yang ecek-ecek seperti konser jalanan, konser dangdut desa hingga dikonsep dengan megah dan perstisisu, maka kita seakan-akan tutup mata. Bak gajah di pelupuk mata, tetapi yang tampak semut di seberang lautan.

Kita harusnya berkali-kali lipat sedih dengan kondisi bangsa dan Tanah Air kita sendiri, dibandingkan dengan yang terjadi di Saudi.

Kemungkaran yang terjadi di negeri Indonesia merupakan tanggung jawabnya kita semua.

Sudahkah kita berusaha mengingkari kemungkaran yang ada di sekitar kita? Adapun kemaksiatan yang terjadi di Saudi, tetap kita ingkari, namun kita tidak perlu repot-repot untuk menjadi orang yang terlihat paling “care” dan merasa bertanggung jawab atas semua kejadian di Saudi, terlalu lebay![]

*) Tulisan Sucipto Hadi Saputro dari wall FB-nya dengan penambahan judul dan perubahan redaksi yang diperlukan.

Promo