Umrah Ramadan oleh: Haji Tanpa Antri Bilboard Dekstop
promo: Haji Tanpa Antri Bilboard Dekstop

Meluruskan Berita, Mengoreksi Media yang Selalu Mengabarkan Keburukan Arab Saudi

“Kumparan” merilis sebuah video singkat berisi informasi terkini Arab Saudi di bawah kepemimpinan Raja Salman dan Muhammad bin Salman (MBS). Beberapa informasinya perlu diluruskan, berikut koreksinya.

Video berurasi 3.40 menit diberi judul “Tangan Besi di Balik Reformasi Saudi.” Satu-persatu isu terkini di Arab Saudi dinarasikan negatif.

Pertama, pemberian gelar “Tangan Besi” bagi MBS perlu dipertanyakan kebenarannya. Kumparan mengekor media lainnya tentang ketegasan (bukan bertindak keras dan kejam, arti dari “tangan besi”), saat MBS memberantas praktek “fasad” (korupsi) di Arab Saudi.

Kuota Haji Dalam Negeri
Promo

Aneh, pemimpin yang tegas memerangi penyakit kroni yang mewabah lebih dahsyat daripada corona di Tanah Air, tapi justru diberi laqob “tangan besi.” Apakah media pro KKN? Atau pokoknya MBS, harus diburukkan citranya?

Silahkan baca beberapa laporan penanganan kasus korupsi di Arab Saudi, di awal kepempimpinan Raja Salman, di tautan ini.

Jika yang dimaksud adalah tuduhan penangkapan terhadap lawan politiknya, silahkan baca faktanya di artikel di sini SAUDI TIDAK PERNAH MENCULIK DAN MEMBUNUH MUSUH-MUSUHNYA.

Perlu dicatat, di bawah kemempimpinan Raja Salman dan putranya, MBS, menjadikan ekonomi Saudi meroket, meski harga minyak sempat anjlok. Fakta dan data tidak dapat mendustakannya; menjadi negara ke-9 terkuat dan berpengaruh dalam diplomasi dunia. Mengapa media tidak sudi menulis laporan berita ini?

Kedua, video yang dibagikan di akun Instagram Kumparan, mengartikan kebebasan wanita di Arab Saudi dengan dibolehkannya wanita menyetir di zaman MBS.

Padahal, aktivitas menyetir bagi wanita sudah lama ada, terutama di daerah perkebunan dan peternakan. Yang dilegalkan saat ini adalah mengendarai di jalan umum sebagaimana kaum pria.

Kebebasan ini, tidak perlu direspon secara negative thinking. Jika mau menilainya dari pertumbuhan ekonomi, maka kebijakan ini justru menguntungkan. Ulama Saudi pun, tidak semua menfatwakan haram wanita menyetir kendaraan, perkara ijtihadi.

Ketiga, kebebasan wanita berpergian tanpa mahram dan seizin wali. Kebijakan ini sebenarnya dilatarbelakangi kesulitan istri menemui suami atau keluarganya yang berwarga negara asing dan tinggal di luar negeri, untuk kegiatan menuntu ilmu (penelitian/kuliah) atau tugas bekerja.

Jadi, kebijakan tersebut bukan mendorong wanita Saudi pergi ke luar negeri untuk perbuatan sia-sia. Bukan kebebasan yang dimaksud oleh sebagian orang yang selalu berburuk sangka.

Promo

Keempat, kabar wanita Saudi kini merokok bebas di tempat umum. Bermodal nukilan dari media berbahasa Inggris, merokok diframing seakan mudah terlihat di tempat umum manapun di Arab Saudi.

Faktanya, merokok shisha di kafe (maqha diwan) memang sudah menjadi tradisi di Arab sejak lama, sebelum MBS lahir sekalipun. Lokasi maqha diharuskan di pinggiran atau luar kota. Jika dikatakan di tempat umum, maka itupun bukan seperti foto-foto yang menjadi ilustrasi berita yang beredar.

Apa sebenarnya yang mereka cari dengan pemberitaan ini? Mereka ingin menggambarkan bahwa wanita Saudi buruk dengan kebiasaan merokoknya? Mengapa tidak menulis laporan wanita Saudi bercadar yang berhasil meraih PhD dengan pujian, atau prestasi wanita lainnya yang membanggakan? Baca di sini laporannya.

Dan terakhir, video Kumparan membeo media anti Saudi yang menyebarkan berita palsu dari Syiah, bahwa krisis kemanusiaan di Yaman adalah kesalahan Arab Saudi.

Fakta dan data jelas menunjukkan sebaliknya. Anda bisa klik di sini penjelasan Adel al-Jubeir, tentang pemutarbalikkan fakta di Yaman. Dan apa sumbangsih Saudi untuk Yaman? Silahkan baca di tautan ini.

BACA: CONTOH FRAMING BERITA YANG MEMANCING EMOSI

Yang tak kalah pentingnya, apa yang dilakukan oleh pasukan koalisi di Yaman adalah memenuhi seruan presiden terpilih Yaman, Abdurrabbuh Mansur Hadi, untuk menumpas pemberontakan Syiah Houtsi.

Tapi mengapa media membela pemberontak dan menuduh macam-macam kepada Arab? Anda yang berakal dan luas wawasanya, bisa menjawabnya sendiri. jll

Tonton video respon terhadap Kumparan di bawah ini.