Umrah Ramadan oleh: Umrah Ramadan Bilboard Dekstop
promo: Umrah Ramadan Bilboard Dekstop

Contoh Framing Berita Untuk Memancing Emosi

Contoh Framing Berita Untuk Memancing Emosi Foto: Detik

Konflik di Yaman melahirkan berbagai macam kepentingan. Yang pasti, keterlibatan Arab Saudi adalah atas permintaan Presiden Yaman, Abdurrabbuh Mansur Hadi, untuk menumpas pemberontak Syiah Houtsi.

Sebuah laporan berita yang diturunkan detik.com pada tanggal 18 Agustus 2018 berjudul: “Bom yang Tewaskan 40 Anak di Yaman Ternyata Disuplai AS.”

Dari judulnya, berita seperti ini hendak memancing emosi. Ada dua kata di situ: “anak-anak” dan “disuplai AS”. Tujuannya, pembaca hilang kekritisannya dan marah dengan Arab Saudi. Padahal dengan sedikit mengulik informasi, mudah dijelaskan.

Promo

Pertama, soal anak-anak
Syiah Houtsi memang menggunakan anak-anak sebagai anggota milisi. Umur mereka mulai 9 tahun ke atas. Begitu pula mereka menggunakan sekolah dan rumah sakit sebagai barak-barak. Markas besar mereka di Saada.

Jadi jika markas tersebut dibom dan yang meninggal remaja (bukan anak-anak tepatnya), adalah wajar.

Kedua, soal senjata buatan AS
Berita ini menyebut “bom MK 82 laser guided” sebagai buatan AS. Bom ini adalah bom paling umum digunakan diseluruh dunia. Bahkan TNI juga menggunakan bom ini.

Jadi negara manapun yang menggunakan bom ini tidak ada kaitannya dengan pembuatnya karena penggunaannya sudah umum.

Sama halnya pencuri yang menggunakan motor buatan Jepang, tidak boleh diberi judul “didukung Jepang”. Kan ngaco!

Berikut link berita Houtsi menggunakan anak-anak:

Berikut link berita bom TNI-AU:

Perlu diketahui, bahwa isi berita detik.com berjudul “Bom yang Tewaskan 40 Anak di Yaman Ternyata Disuplai AS” adalah kutipan dari CNN.

*) Ditulis oleh Ibnu Rajab, pemerhati Timur Tengah dan Dunia Islam, dengan tambahan redaksi seperlunya.

Promo