Umrah Ramadan oleh: Tour Saudi Bilboard Dekstop
promo: Tour Saudi Bilboard Dekstop

2 Organisasi dan 11 Orang Masuk Daftar Tambahan Teroris oleh 4 Negara Arab

2 Organisasi dan 11 Orang Masuk Daftar Tambahan Teroris oleh 4 Negara Arab

Empat negara; Arab Saudi, Mesir, UAE dan Bahrain menambahkan dua organisasi baru dan 11 individu ke daftar teror terkait peran mereka dalam menyebarkan dan mendukung terorisme.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Saudi Press Agency (SPA), kuartet negara tersebut mengidentifikasi dua entitas pendukung terorisme tersebut adalah Dewan Islam Internasional “Massaa ‘” dan World Union of Muslim Scholars.

Sementara 11 orang baru yang masuk daftar teroris adalah Khaled Nazem Diab, Salem Jaber Omar Ali Sultan Fathallah Jaber, Moyasar Ali Musa Abdullah Jubouri, Mohammed Ali Saeed Atm, Hassan Ali Mohammed Juma Sultan, Mohammed Suleiman Haidar Mohammed Al-Haydar, Mohammed Jamal Ahmed Hishmat Abdul Hamid, Alsayed Mahmoud Ezzat Ibrahim Eissa, Yahya Alsayed Ibrahim Mohamed Moussa, Qadri Mohamed Fahmy Mahmoud Al-Sheikh and Alaa Ali Ali Mohammed Al-Samahi.

Umrah Anti Mainstream
Promo

“Kedua entitas tersebut merupakan dua organisasi teroris yang mempromosikan terorisme dengan cara mengeksploitasi wacana keislaman dan cara tersebut menggunakan fasilitasnya untuk menutup kegiatan terorismenya.” Bunyi statemen yang ditulis bersama dengan daftar nama teroris.

Lebih lanjut kuartet negara Arab tersebut mengindentifikasi pemerintah Qatar ikut serta dalam pendanaan terorisme. “Aksi terorisme dilakukan oleh individu dengan berkedok sebagai badan amal yang didukung negara Qatar, seperti memberikan paspor.”

Sebagaimana diketahui, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain telah memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Doha sejak 4 Juni 2017, setelah diduga kuat Qatar turut mendukung kegiatan terorisme di dunia.

Melalui pernyataan bersama keempat negara tersebut, menilai “Dukungan otoritas Qatar untuk terorisme masih tetap berlangsung. Dukungant tersebut berupa pendanaan untuk mempromosikan ekstremisme dan penyebaran ujaran kebenciaan, sementara pihak Qatar tidak mengambil tindakan yang efektif untuk menghentikan aktivitas tersebut.” arabnews