Media online eramuslim menulis berita tentang tasbih yang dijual di Arab Saudi adalah produk Cina dan terbuat dari tulang babi. Arab Saudi dituntut untuk memvalidasi produk tersebut. Benarkah berita tersebut?

eramuslim menulis dengan judul berita “Cina Bikin Tasbih Pakai Tulang Babi dan Memasarkannya ke Negara-Negara Muslim.”

Dengan gaya bahasa terjemahan yang tidak maksimal dan tanpa pendalaman, berita tersebut sejatinya telah viral sejak tahun lalu.

Promo

Seharusnya eramuslim dengan tag “Media Islam Rujukan,” tidak langsung merilis berita terjemahan tanpa investigasi mendalam.

eramulsim menulis bahwa orang Cina telah membuat tasbih menggunakan tulang babi. Produk tersebut dijual ke banyak negara muslim, utamanya ke Arab Saudi, sebagai oleh-oleh jemaah umrah dan haji.

Di akhir laporannya, eramuslim menyematkan video dari youtube berbahasa Urdu dengan caption berbahasa Inggris “China Making Tasbeeh out of Pig bones, then they sell it to Muslim countries especially to Saudi.”

Berita tersebut terbantahkan oleh web yang didedikasikan menangkal info hoax, yaitu fatabyyano.net. Fatabyyano menjelaskan bahwa video tersebut mulai tersebar sejak 29 Juni 2019.

Di situs aslinya berbahasa Cina, dijelaskan bahwa perhiasan pernak-pernik termasuk tasbih, dibuat dari tulang sapi. Ini merujuk dari tiga sumber website dan akun twitter cni9k yang berbasa Cina.

Tidak ada satupun mengklaim dari tulang babi seperti yang diberitakan oleh eramuslim yang mengutip dari theislamicinformation.com. jll