Saya berjalan dari Masjid Qiblatayn menuju Masjid Nabawi sambil melewati Masjid As Sab’ah, yaitu masjid yang dibangun di daerah perang khandaq.
Sekitar 30 menit perjalanan, tiba tiba ku melihat di Facebook, Barat mengakui Al Quds diakui milik Yahudi.
Aku tertegun, sedikit rasa hati ini bergetar karena perasaan geram, benci dan ghiroh karena kota suci impian ku selanjutnya mulai dijajah kaum terlaknat itu.
Tapi ku melihat sisi-sisi jalan Al Siih, yaitu jalan yang di sekitarnya dahulu dibangun parit Al Khandaq atas saran sahabat Salman Al Farisi radhiyallahu ‘anhu kepada Rasulullah shalaAllahu alaihi wasallam.
Hatiku tenang dan cepat kusadari emosi ini tidak ada gunanya.
Ku terbayang bahwa ketika perang Khandaq, mata siapapun tidak mampu berkedip karena sudah dikepung oleh koalisi kafir pagan Quraish dari luar. Dan dari dalam Madinah ada Yahudi Bani Quraizhoh yang siap menusuk dari dalam!
Tahun 627 Masehi pun menjadi tahun mencekam karena baru kali ini ada koalisi raksasa yang tengah mengamuk hendak menghabisi Islam.
Bahkan perang ini disebut perang Ahzab, yaitu koalisi koalisi yang siap membabat habis lawannya dengan mudah kalau bukan pertolongan Allah.
Terkumpullah 10.000 pasukan pagan yang terdiri dari Yahudi Bani Nadhir dan Pagan Quraisy melawan 3 ribu orang kaum muslimin yang sedang terdesak.
Selama 27 hari berturut-turut kaum muslimin dihujani panah dan serangan dari pihak koalisi pagan.
Hingga Rasulullah pun mengatakan,
“Ya Allah, seandainya bukan karena-Mu, maka kami tidak akan mendapatkan petunjuk, tidak akan bersedekah dan tidak akan melakukan shalat. Maka turunkanlah ketenangan kepada kami, serta kokohkan kaki-kaki kami apabila bertemu dengan musuh. Sesungguhnya orang-orang musyrik telah berlaku semena-mena kepada kami, apabila mereka menghendaki fitnah, maka kami menolaknya.”
Kaum Muslimin…. Lihatlah… Bagaimana posisi Rasulullah dan para sahabatnya ketika itu.
Namun ketika Para sahabat tengah menggali parit khandaq muncul masalah lagi. Ada sebuah batu putih yang besar yang tidak bisa dipecahkan oleh para sahabat.
Hingga mereka mengadu ke Rasulullah shalaAllhu alihi wasallam
“Wahai Rasulullah, muncul di dalam parit ini sebongkah batu putih yang besar yang telah memecahkan cangkul cangkul kami.”
Maka Rasulullah shalaAllahu alaihi wasallam turun bersama salman al Farisi. Beliau berdoa,
“Bismillah, Bismillah.”
Lalu beliau pun mengarahkan palu ke arah batu itu dan pecahlah ia menjadi tiga bongkah kecil dan terbiaslah cahaya di gelap malam itu dari arah Yaman.
Lalu beliau bertakbir, ”Allahu Akbar, Telah terbuka bagiku pintu-pintu negeri Yaman.”
Kemudian beliau memukul batu itu lagi dan keluarlah cahaya dari arah Romawi.
Beliau pun bertakbir kembali dan bersabda, ”Allahu Akbar, telah diberikan untukku kunci-kunci Romawi dan negeri Barat, aku melihat istana-istananya yang berwarna kemerahan.”
Kemudian beliau memukul sisa batu putih itu dan keluarlah cahaya lagi dari arah Persia.
Beliau pun bersabda, ”Allahu Akbar, Aku telah diberikan kunci kunci Persia, Aku telah melihat Istana Al Hirah dan Kota kota Milik Kisra. Seakan-akan dia adalah taring-taring anjing. Dan kini aku melihat istananya yang berwarna putih.”
Dan Salman Al farisi yang kebetulan berasal dari Persia berkata, ”Sungguh benar apa yang engkau katakan wahai Rasulullah tentang ciri ciri istana Kisra itu, aku benar benar bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah!
Kemudian beliau bersabda, ”Nanti semuanya akan ditaklukkan sepeninggal aku.” (Musnad Ahmad dari al Barra’ bin Azib).
Sungguh benar wahai Rasulullah!
Apa yang kau sabdakan ketika engkau tengah dikepung oleh 10 ribu orang. Demi Allah engkau adalah benar benar utusan Allah!
Karena hanya 10 tahun setelah ucapan ini, kaum muslimin berhasil menaklukkan Kisra di persia melalui tangan Saad bin Abi Waqash setelah pertolongan Allah.
Iya…
Ketika Sa’ad membuka negeri Persia, tampaklah sebuah istana Al Iwaan yang berwarna putih. Bahkan kaum muslimin menemukan patung-patung emas, cawan emas dan perak berceceran di jalanan yang sengaja dibuang raja Kisra untuk memperlambat kaum Muslimin.
Hingga mereka melihat sebuah patung yang dimulutnya mengeluarkan air, tapi ketika batu di mulut patung itu dicabut maka airnya berhenti.
Lalu Saad dan para sahabat lain berhasil memasuki sebuah Istana putih raksasa. Namun tidak menemukan sebatang emas pun. Yang ada hanya sebuah patung manusia yang dalam posisi menunjuk ke dinding.
Para Sahabat lain merasa bingung karena di istana lain banyak hartanya, namun di istana ini hanya ada sebuah patung. Lalu Sa’ad ditanya para sahabat lain, beliau pun curiga bahwa ada “tempat rahasia” yang ditunjukkan patung itu.
Beliau pun memerintahkan agar Dinding yang ditunjuk patung agar dirobohkan. Ternyata di dalamnya terdapat seluruh harta pusaka kerajaan Kisra dari Masa ke Masa. Bahkan ada sebuah mahkota raksasa terbuat dari emas dan berlian raksasa yang menggantung di dinding.
Gunanya, agar Kisra duduk di singgasananya sambil memakai mahkota raksasa itu sedangkan seluruh menterinya sujud sampai mahkotanya tepat berada di atas kepalanya.
Inilah kisa kisah nyata yang dahulu admin pernah belajar tentangnya. Semoga kita sadar, bahwa kejayaan itu jika sesui tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Selama kita jauh dari tuntunan, maka yakinlah, kejayaan itu masih jauh. Jika kita semakin dekat dengan tuntunan beliau, yakinlah bahwa kejayaan itu Semakin dekat.
Beliau shalaAllahu alaihiwasallam bersabda:
“Apabila kalian telah berjual beli dengan cara ‘inah, dan kalian telah disibukkan memegang ekor-ekor sapi, dan telah senang dengan bercocok tanam dan juga kalian telah meninggalkan jihad, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala akan kuasakan/timpakan kehinaan kepada kalian, tidak akan dicabut/dihilangkan kehinaan tersebut hingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR Ahmad, shahih).
Ingatlah, sebaik baik jihad saat ini adalah belajar agama. Karena dengan belajar ilmu agama, kita akan kembali ke agama kita.
Allah Ta’ala berfirman:
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Qs At taubah 122)
Karena aku melihat, bahwa kejayaan umat ini bukan pada yel-yel mereka atau pada demo-demo mereka. Tapi semakin ramai kajian agama dan suara aamiin mereka yang menggema, maka itu pertanda kejayaan akan bangkit sebentar lagi!!!
Ditulis di Distrik Qiblatayn, Madinah Al Nabawiyah tercinta.
…..