Seorang anak di Al-Wajh, Tabuk, menemukan 15 kilogram batu mulia al-‘anbar, saat berjalan-jalan di pantai di selatan wilayah tersebut.
Ayahnya, Mahmoud Abu Salem mengatakan bahwa putranya Abdul-Rahman menemukan beberapa potongan mengambang yang menyerupai batu, hanya saja lebih ringan dalam tiga warna hitam, coklat dan merah.
Menurut media Okaz, dia ragu dengan bentuk batu tersebut, kemudian dia menghubungi seorang yang memahami batu mulia, Muhammad al-Hadari.
Setelah menelitinya, al-Hadari mekonfirmasi bahwa batu mulia tersebut jenis al-‘anbar.
Potongan batu tersebut sempat ditawarkan kepada pedagang batu mulia. Satu kilogram al-‘anbar merah ditawar dengan harga 170.000 riyal, sementara yang berwara coklat tanah dihargai 145.000, dan al-‘anbar hitam ditaksir 110.000 riyal.[]