Bagi jemaah umrah yang hotelnya mengunakan fasilitas transportasi bis dari hotel ke Haram dan melewati Kudai dan terowongan di bawah Zam Zam Tower, akan melihat pemandangan unik banyak penjual kaki lima tanpa takut dikejar-kejar asykari (syurthoh).
Mereka para pengemis duduk di jalanan tertata rapi dan seakan-akan mengatur jarak masing-masing antar pengemis satu dengan yang lainnya.
Yang unik dari para pengemis itu datang dengan cir-ciri (maaf), cacat tangannya dan rata-rata dari negara Bangladesh, seperti telah terkordinir dengan rapi.
Tadi pagi selesai shalat Subuh, saya melihat pemandangan aneh dan lucu. Ada seorang ibu-ibu memberikan sekantong plastik makanan dan diberikan kepada salah satu pengemis yang menjulurkan tangan dengan gaya memelas.
Bukannya diterima makanan tersebut, justru ditolak oleh pengemis dengan senyuman aneh (agak sinis).
OOh… Ternyata mereka hanya mengemis fulus dan hanya mau menerima fulus dan tidak mau menerima pemberian berupa barang selain fulus: Aneh bin ajai…!
Dan yang lebih aneh lagi, mereka datangnya ketika tiba waktu shalat 5 waktu, kalau sudah sepi seperti waktu syuruq, mereka kemudian menghilang entah kemana, kemudian nanti datang lagi jam 11-an menjelang waktu shalat Dzuhur.
Kalau tengah malam, yang ngemis kebanyakan anak-anak kecil sambil sebagian berjualan tisu.
Mereka anak kecik menminta-minta sambil megangin tangan orang-orang yang melintas di jalan dan meminta-menita sambil memelas dan tidak akan melepaskan tangannya, terus ngikutin sampai medapatkan apa yang dia inginkan. Allahu musta’an.
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا تَزَالُ الْمَسْأَلَةُ بِأَحَدِكُمْ حَتَّى يَلْقَى اللهَ، وَلَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ
“Kegiatan meminta-minta / mengemis yang rutin pada diri seseorang ( sudah menjadi sifat dan wataknya pent.) sampai ia menemui Allah (dihari kiamat) dalam kondisi wajahnya tanpa sepotong daging pun” (HR. Ahmad).
Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا، فَلْيَسْتَقِلَّ مِنْهُ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ»
“Barangsiapa yang meminta / mengemis kepada masyarakat untuk memperkaya diri, sesungguhnya ia hanya meminta bara neraka. Maka hendaknya ia memilih mempersedikit atau memperbanyak.” (HR Muslim)
Dari al-Mughirah, Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّ اللَّهَ كَرِهَ لَكُمْ ثَلاَثًا: قِيلَ وَقَالَ، وَإِضَاعَةَ المَالِ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ
“Sesungguhnya Allah membenci tiga hal dari kalian: Banyak bicara, menghamburkan harta, dan banyak meminta-minta.” (Muttafaq alaih).
*) Tulisan Sulaiman Abu Syeikha, dengan perubahan seperlunya.
