Untuk pertama kalinya pasca pandemi corona, Kerajaan Arab Saudi mulai mengembalikan kuota normal bagi jamaah haji dari seluruh negara dunia.
Tak terkecuali bagi jamaah haji Indonesia, musim haji tahun 1444/2023 kali ini kembali mendapatkan kuota penuh bahkan bertambah, menjadi 221 ribu jamaah.
Meskipun jumlah tersebut belum bisa membuat masa antri yang mencapai puluhan tahun menjadi lebih capat, tetapi justru cenderung berpotensi menambah panjang antrian setelah ada usulan “rasionalisasi” Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) alias biaya yang harus dibayarkan jamaah pada saat pelunasan.
Sebagai perbandingan berhaji dari Tanah Air dan mengerjakannya dari dalam negeri bagi warga asing yang bermukim di Saudi, termasuk warga Indonesia, silahkan simak data-datanya berikut ini:
Biaya Haji
- Dari Indonesia: Rp 69.193.733,60 (usulan Kementerian Agama) untuk Bipih Tahun 1444 H/2023 M.
- Dari Arab Saudi: Mulai 3.984 Riyal (Rp 16,13 juta) untuk paket termurah hingga 13.150 Riyal (Rp 53,25 juta) untuk paket Mina Tower.
Durasi Waktu
- Dari Indonesia: Paling lama 42 hari termasuk ziarah di Madinah.
- Dari Arab Saudi: 7 hari, dengan izin cuti 10 hari.
Masa Antri
- Dari Indonesia: Mulai 15 hingga 30 tahun lebih masa antri haji reguler dari Indonesia.
- Dari Arab Saudi: Langsung berangkat tanpa antri setelah memenuhi syarat.
Kuota
- Dari Indonesia: 221 ribu jamaah.
- Dari Arab Saudi: Diperkirakan mencapai 300 ribu (setiap tahun tidak terpenuhi kuotanya).
Fasilitas di Armina
- Dari Indonesia: Transportasi bus, mulai tenda biasa hingga upgraded tent.
- Dari Arab Saudi: Menggunakan kereta dan bus, dari tenda bisa, upgraded tent dan tower di Mina.
Menu Makanan
- Dari Indonesia: Menu Nusantara dari katering yang telah ditentukan.
- Dari Arab Saudi: Menu Arab dan internasional.
Pembimbing Haji
- Dari Indonesia: Ustadz, kyai atau muthowif dari Indonesia.
- Dari Arab Saudi: Musyrif ditentukan oleh syarikah operator manasik haji, memungkinkan dipilih pembimbing dari warga Indonesia.
Meskipun demikian, warga Indonesia dapat melakukan perjalanan haji tanpa antri lebih panjang, seperti menggunakan jalur Haji Plus, yang masa tunggunya 5 sampai dengan 7 tahun. Tentunya dengan penambahan biaya dari yang reguler.
Ada pula program haji furoda yang bisa langsung berangkat, dengan menghabiskan waktu 20 s.d 30 hari total waktu dari keberangkatan, hingga pulang ke Tanah Air.
Alternatif lainnya dengan program haji ekspatriat yang menggunakan fasilitas kuota haji dalam negeri Arab Saudi sebagaimana yang dijelaskan perbedaannya di atas.
Untuk program haji yang terakhir ini, dapat menghubungi Haji Ekspatriat Indonesia (HEI) Ust. Januar Habibi di nomor +62 856-9744-4787.