Umrah Ramadan oleh: Haji Tanpa Antri Bilboard Dekstop
promo: Haji Tanpa Antri Bilboard Dekstop

Pencuri Yang Pamer Barang Curiannya

Pencuri Yang Pamer Barang Curiannya

Luka lama belum terobati, disulut kembali dengan cuitan Anadolu Agency (AR), akun resmi Kantor Berita Turki di twitter.

Terjemahan cuitan AR sebagai berikut:

#Turki.. Bagian dari “Batu Surga” di Masjid “Sokollu Mehmed Pasha”
– Bagian dari Hajar Aswad di Ka’bah Al-Musyarrafah mulai hancur seiring berjalannya waktu.
– Sultan Ottoman Suleiman Al-Qonuni sangat ingin membawa bagian yang rusak ke Istanbul.

Kuota Haji Dalam Negeri
Promo

Tidak lama setelah cuitan tersebut, netizen ramai membanjiri dengan komentar yang bermacam-macam.

Kebanyakan pengguna twitter membalasnya dengan sindiran, nyinyir, agar dikembalikan ke asalanya, hingga tanggapan serius terkait barang curian keping Hajar Aswad di Mekkah.

Abdurrahman Al-Fahd, seorang netizen dengan 78 ribu follower lebih, berkomentar singkat: “bagian batu yang dicuri…”

Dia ingin mengoreksi diksi yang selama ini disebarkan pihak Turki, bahwa kepingan Hajar Aswad yang berada di luar Mekkah adalah barang curian.

Senada dengan Abdurrahman, Profesor Muhammad Sholeh Al-Muqbil dengan santun mengomentari: “Ada Museum Al-Haramain, maka wajib (pecahan batu tersebut) dikembalikan…”

Muhammad Al-Harbi, influencer lainnya menulis: “Mencuri potongan dari tempatnya adalah kejahatan yang dapat dihukum oleh hukum internasional… ini yang pertama.

Kedua, Hajar Aswad memiliki nilai religius dan sejarah. Keberadaannya di tempat aslinya dan bukan di “Jawakhir” Ottoman.”

Saat ini, ada 4 keping Hajar Aswad di marmer bagian atas mimbar Masjid Sokollu Turki. Satu keping Hajar Aswad di Old Mosque, dan potongan terbesar dipasangkan di makam Sulaiman al-Qonuni setelah dia meninggal.

Inilah salah satu dari sekian kisah Hajar Aswad dicuri dalam sejarah Makkah. Tetapi pencuri yang belum lama dalam lintasan sejarah ini, memamerkan hasil curiannya tanpa malu dan diklaim berbeda oleh sebuah negara.

Promo

Seruan untuk mengembalikan telah digemakan banyak orang, meskipun secara resmi tidak diperkarakan oleh Kerajaan Arab Saudi, sebagai negara yang mengelolah Haramain.

BACA: Keping Hajar Aswad di Istanbul
BACA: Sejarah Berdarah Daulah Utsmani di Semenanjung Arab

Saksikan ulasan singkat kejahatan Ottoman di negeri Arab: