Judul yang sangat kuat dan menarik. Apalagi didukung foto yang memberikan cerita realisme dan antusiasme.
Mari kita bongkar tipu daya kelompok-kelompok yang menjadikan hoax ini menjadi alasan untuk terus memburukkan citra Kerajaan Arab Saudi.
Pertama, Perjanjian Sykes-Picot berhasil dilakukan pada tahun 1916 M. Dalam kesepakatan tersebut, Inggris dan Prancis membagi Duwal al-Hilal al-Khashib (Irak, Suriah, Yordania, Palestina, Libanon), yang sebagian besar berada di bawah kekuasaan Turki Utsmani.
Sementara negara Arab Saudi bukan bagian dari negara-negara di atas dan sejak awal tidak berafiliasi dengan Kekaisaran Ottoman, tetapi sepenuhnya independen.
Kedua, Mark Sykes meninggal dunia pada tahun 1919 M karena wabah flu Spanyol, sementara foto yang banyak beredar diambil saat Perjanjian al-Uqair pada tahun 1922 M.
Artinya, 3 tahun setelah kematian Sykes. Jadi bagaimana orang mati ikut berpose dalam sebuah foto?!
Foto yang banyak viral ini merupakan pertemuan Perjanjian al-Uqair untuk membahas perbatasan Najd dengan Irak dan Kuwait.
Nama yang benar untuk ketiga orang di foto tersebut adalah dari kanan ke kiri:
- Sir Percy Cox, mediator Inggris.
- Raja Abdulaziz bin Abdul Rahman, Arab Saudi.
- Mayor John Moore, agen politik Inggris di Kuwait.
Di sini Anda bisa menentukan sikap sendiri, atas banyaknya kebohongan dan penipuan yang digunakan musuh-musuh Islam untuk merusak citra Kerajaan Arab Saudi di mata umat Islam.
حفظ اللّه بلاد التوحيد وأدام عزّها