Data resmi yang dilaporkan saudigazette, sebanyak 1.131.324 ekspatriat yang melanggar undang-undang ketenagakerjaan dan kependudukan terjaring selama 184 hari kampanye “Nation Free of Violators” yang diluncurkan sejak 15 November tahun lalu.
Kampanye yang bertujuan menertibkan warga pendatang di Arab Saudi tersebut, melibatkan 19 kementerian dan departemen di pemerintahan.
Sebanyak 292.906 pelanggar telah dideportasi ke negara masing-masing, sementara 11,82 orang, yang terdiri dari 10.113 pria dan 1.715 wanita, ditahan di berbagai pusat penahanan sebelum dideportasi.
Sebanyak 35.831 ekspatriat dinyatakan melanggar undang-undang izin tinggal, 203.289 ditangkap karena melanggar peraturan ketenagakerjaan dan 92.204 pelanggar keamanan perbatasan negara.
Sementara 16.276 orang penerobos perbatasan, terdiri dari 57 persen merupakan warga Yaman dan 40 persen dari Etiopia, ditangkap ketika mencoba menyusup ke perbatasan selatan Arab Saudi.
Selain itu, pemerintah Arab Saudi juga menciduk 2.029 orang yang ikut membantu pelanggar keimigrasian, seperti menyediakan tempat tinggal dan transportasi. Di antaranya 356 orang merupakan warga Saudi.
Dari jumlah warga Saudi yang ditangkap tersebut, sekitar 330 orang dilanjutkan ke tingkat penyidikan dan diproses secara hukum, sementara 26 lainnya masih dalam tahanan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Pemerintah Saudi juga telah melaporkan pelanggar sebanyak 161.418 orang ke kedutaan dan konsulat negara masing-masing untuk mendapatkan dokumen perjalanan. Sementara sebanyak 198.958 orang kini tengah menunggu proses pemulangan ke negeranya masing-masing. sg