Program promosi dan perluasan kesempatan kerja untuk pasar kerja di Arab Saudi yang digagas Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) KBRI Riyadh, Dr. Suseno Hadi, pada Jum’at (10/11) lalu, mengundang perwakilan Pekerja Migran Indonesia (PMI) profesional di Wilayah Timur Arab Saudi.

Acara diadakan di Al-Khobar, dihadiri PMI dari latar belakang pekerjaan oil and gas, petrochemical, akademisi, pelayanan umum, food industry dan pelatih olah raga.

Memulai acara, Suseno memaparkan bahwa jumlah tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi per1 Januari 2022 adalah sebanyak 610 ribu orang yang terigistrasi. Dari angka tersebut, sebanyak 150 ribuan PMI termasuk dalam kategori overstayer (izin tinggal iqomah tidak diperpanjang).

Promo

Jumlah tersebut diduga bisa lebih banyak lagi karena tidak tercatat semuanya oleh pihak Imigrasi Arab Saudi, dari akumulasi yang tidak terdata dengan baik.

Dari situlah, muncul persepsi yang mengemuka bahwa tenaga kerja Indonesia yang berada di Arab Saudi adalah low skill worker. Tetapi meskipun demikian, medium–high skill workers juga memiliki andil. Diperkirakan 20-30% dari jumlah PMI di Arab Saudi adalah tenaga profesional.

Akan tetapi persepsi yang berkembang di masyarakat dan warga Saudi, PMI lebih banyak bekerja di bidang low skill. Harapan pemerintah adalah memperbanyak medium-high skill, sehingga bisa mewarnai, baik persepsi masyarakat maupun hubungan bilateral Indonesia dengan Arab Saudi.

Lebih lengkapnya, tonton dan simak dialognya di rekaman video.[]