Al-Ula adalah keajaiban warisan dan budaya. Salah satu perpustakaan prasasti Islam yang paling indah dan terkemuka yang tidak didapati di semua wilayah di Arab Saudi, dan berisi lebih dari 150 prasasti arkeologi
Kegubernuran Al-Ula dan sekitarnya kaya akan arkeologi, seni padang pasir, dan sejumlah besar situs prasasti dan tulisan Islam terukir di permukaan batu.
Prasasti-prasasti ini tersebar di tempat-tempat terpisah di Kegubernuran Al-Ula, yang terdapat di rute perjalan kafilah kuno dan jalur perjalanan jemaah haji di masa awal Islam.
Peneliti barang antik dan fotografer Abdulelah Al-Faris menjelaskan bahwa ada beberapa referensi terkait prasasti Islam di Kegubernuran Al-Ula dalam buku-buku sejarawan.
Salah satunya situs yang berada di salah satu gunung di utara Al-Ula, dekat Wadi Al-Mutla’ di Al-Buraikah, selatan kota Tabuk.
Di mana banyak ukiran islami di atas batu tersebar di gunung dari sisi timur laut, selatan dan barat. Tulisan-tulisan dan prasasti tersebut terpahat pada gunung berbatu muncul berkelompok, baik pada permukaan batu tunggal atau tersebar di beberapa batu.
Ini dianggap sebagai salah satu perpustakaan prasasti Islam yang paling indah dan terkemuka, yang tidak tersebar di Arab Saudi, dan berisi lebih dari 150 prasasti arkeologi.
Banyak dari prasasti tersebut berasal dari periode awal Islam, yang menuliskan teks-teks budaya setempat dan doa, dengan jumlah baris antara dua atau lima baris, ditulis oleh para tokoh kala itu.
Sebagian lokasinya berada di jalur perjalanan haji yang menghubungkan Syam dengan Makkah Al-Mukarramah, yang banyak tertulis doa kepada Alkah dan memohon maghfirah, rahmat dan pengampunan.
Beberapa di antaranya juga berisi penggalan ayat-ayat Al-Qur’an. Di dalamnya terdapat nama-nama pemiliknya.
Prasasti-prasasti ini dibedakan menjadi beberapa jenis, baik bentuk maupun isinya; antara lain prasasti ayat-ayat al-Qur’an, pujia-pujian, ikrar, dakwah, deklaratif dan empatik, serta prasasti dengan tulisan lainnya.
Kebanyakan berkarakter dengan basis keimanan, karena sejarah yang dekat dengan era Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sebagian besar prasasti Islam yang tertulis di dataran tinggi pegunungan tersebut merupakan sumber informasi penting tidak hanya dalam pengembangan kaligrafi Arab pada periode awal Islam.
Sebaliknya, ia memiliki indikasi yang jelas tentang pertumbuhan dan kemakmuran perdaban di wilayah dan sekitarnya, yang bisa menjadi perpustakaan tulisan islami di utara Jazirah Arab.
Ial ini menunjukkan penyebaran ilmu pengetahuan dan tulisan pada periode waktu itu, dan menjadikan salah satu situs arkeologi paling penting dan prasasti terkaya sebagai perpustakaan terpadu secara utuh.[]
BACA: Video: 3 Ribu Lebih Ukiran di Atas Batu Merekam Sejarah Islam di Madinah al-Munawwarah
Sumber: alarabiya
