Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS) dalam kesempatan di acara Future Investment Initiative (FII) di Riyadh (Rabu, 24/10), mengatakan tentang kasus kematian Khashoggi, merupakan “sebuah insiden yang sangat buruk, benar-benar tak beralasan dan menyakitkan bagi warga Saudi dan masyarakat dunia.”
MBS juga menyampaikan bahwa Kerajaan telah mengambil semua langkah hukum untuk penyelidikan dengan bekerja sama dengan pemerintah Turki dan menuntut pelaku yang bersalah agar mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Tidak diragukan lagi kerjasama hari ini antara pemerintah Saudi dan Turki merupakan pekerjaan yang luar biasa.” imbuhnya.
Lebih lanjut, MBS mengatakan, “kita tahu bahwa banyak yang mencoba untuk mengeksploitasi keadaan yang menyakitkan ini untuk meretakkan hubungan antara Arab Saudi dan Turki.”
“Saya ingin menyampaikan pesan kepada mereka melalui forum ini, bahwa mereka tidak akan pernah bisa membuat hubungan Saudi dan Turki pecah, selama masih ada raja yang bernama Salman bin Abdul Aziz dan Putra Mahkota yang bernama Muhammad bin Salman di Arab Saudi. Juga selama masih ada presiden Turki, yang bernama Erdogan, tidak akan terjadi perpecahan tersebut.” tegas MBS.
MBS lalu melanjutkan, “dan kami akan buktikan kepada dunia bahwa kedua pemerintah (Saudi dan Turki), saling bekerja sama untuk menghukum siapa saja yang bersalah dan menegakkan supremasi hukum.”
Transaksi Bisnis Sebesar $ 50 miliar di IFF
Acara IFF yang bertemakan “Bagaimana Menransformasikan Visi Kepemimpinan Dunia Arab Menjadi Kekuatan Ekonomi Global” dihadiri oleh banyak pemimpin Arab dan pengusaha dari seluruh dunia.
Dalam even yag diseting spektakuler tersebut, setidaknya telah ditandatangani 25 transaksi senilai lebih dari $ 50 miliar dalam FII di Riyadh. Meskipun, ada boikot oleh sebagian pengusaha menyusul kematian jurnalis Jamal Khashoggi di kedutaan Saudi di Turki awal bulan ini.
Proyek-proyek infrastruktur berskala besar menjadi bagian penting dari blue print Visi Saudi 2030, utuk diversifikasi ekonomi dan sosial. Ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Saudi terhadap minyak dan gas, dengan berinvestasi di industri baru yang juga akan menyediakan lapangan kerja bagi penduduk berusia muda di Saudi.
Pada hari Rabu ini, agenda IFF berlanjut dengan partisipasi dari berbagai ahli dan pemimpin di seluruh dunia dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan transformasi digital.
Even ini menjadi sangat tepat di saat alam investasi di Saudi dengan reformasinya, lebih menjanjikan di berbagai sektor bagi investor asing.
Di saat yang sama, perekonomian Saudi mulai tumbuh signifikan dan daya tahan cadangan kas negara sebesar $ 1,8 triliun riyal ($ 480 miliar). Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 1,4%, menegaskan kekuatan dan pentingnya sentralitas Riyadh di dunia investasi dan perekonomian. jll