Arab Saudi mengatakan pada hari Kamis (27/5), bahwa semua aktivitas nuklir Iran mencerminkan dimensi militer tidak untuk perdamaian.
Pangeran Abdullah bin Khalid Bin Sultan, Gubernur Arab Saudi untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA), meminta Iran memanfaatkan kesempatan saat ini untuk dialog dan negosiasi.
Pangeran Abdullah mengatakan dalam serangkaian tweetnya, bahwa “dalam keadaan apa pun Iran tidak diizinkan mengulangi skenario kesepakatan pasca-2015 dengan melanjutkan kebijakan nuclear extortion mereka.”
“Sebaliknya, mereka harus menolak mengejar ambisi nuklir bukan untuk perdamaian,” imbuhnya.
“Iran mengklaim kegiatan nuklirnya hanya untuk tujuan damai, tetapi laporan internasional menunjukkan sebaliknya: pengayaan uranium hingga 60%, pembatasan verifikasi/pemantauan IAEA, akumulasi kegiatan R&D yang tidak dapat diubah. Ini semua mencerminkan dimensi militer yang tidak damai,” tambah Pangeran Abdullah. SG