Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah mengumumkan bahwa hari Selasa (2/7), akan menjadi hari terakhir untuk melaksanakan umrah ke Arab Saudi, bagi mereka yang telah menerima visa umrah.
Sebagaimana pemberitahuan dari pihak kementerian, bahwa pelayanan untuk penerbitan visa elektronik umrah ditutup pada hari Senin, 17 Juni, guna menghadapi musim haji tahun ini. Meskipun demikian, jemaah yang telah mendapatkan visa umrah sebelum tanggal 17 Juni, tetap diizinkan masuk ke Arab Saudi sampai batas terakhir 2 Juli.
Kementerian juga mengingatkan kepada seluruh agen perjalanan umrah, untuk memastikan jemaahnya segera meninggalkan Arab Saudi setelah selesai menunaikan ibadah umrah. Ancaman hukuman berat akan diterapkan kepada overstayers yang menggunakan visa umrah.
Lebih dari 7 juta orang telah melakukan umrah sejak dibukanya musim umrah, mulai akhir Oktober 2018, dengan jumlah jamaah umrah terbesar berasal dari Pakistan diikuti oleh Indonesia dan India.
Mohammed Bin Badi, CEO Komite Nasional untuk Haji dan Umrah, mengatakan bahwa kementerian akan kembali menerima aplikasi untuk visa Umrah pada tanggal 15 Dzulhijjah 1440 (16 Agustus 2019).
Dia mengatakan bahwa visa umrah dapat diproses dalam lima hari untuk jangka waktu yang tidak lebih dari satu bulan.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memprediksi jumlah jamaah umrah akan melewati 30 juta orang hingga tahun 2030.
Hal ini berjalan seiring dengan prioritas pemerintah Saudi dalam mengembangkan layanan haji dan umroh.
Dengan Saudi Vision 2030, diharapak dapat menyediakan layanan yang lebih baik dan kenyamanan selama umrah bagi kaum muslimin.
Menteri Haji Mohammed Saleh Benten mengatakan bahwa kementerian berharap perusahaan agen perjalanan umrah dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya, terutama penginapan, transportasi dan wisata ke situs bersejarah. SG