Mahad Lhughah Lighairi Nathiqiin Biha di Universitas Ummul Qura Makkah, pada hari Ahad (16/6), memulai Daurah Bahasa Arab Musim Panas tahun ini.
Kegiatan tahunan tersebut merupakan aktivitas tahunan dan telah memasuki tahun ke-11 untuk pengajar bahasa Arab di Perguruan Tinggi dan pesantren Indonesia. Sementara bagi pengajar yang sama di Senegal merupakan daurah yang ke-9.
Pada tahun ini berlangsung selama 1,5 bulan, yang meliputi berbagai kegiatan, di antaranya pelatihan dan pengajaran, program budaya dan kunjungan wisata, yang diikuti 40 peserta.
Hassan Bukhari, Dekan Institut Bahasa Arab untuk Penutur Non-Arab, menjelaskan bahwa kursus musim panas tahunan ini sesuai dengan persetujuan Komisaris Tinggi dan peran Kerajaan Arab Saudi dalam melayani Islam dan Muslim, dan menyebarkan ajaran Al-Qur’an dan Hadits melalui bahasa Arab dengan meningkatkan kemampuan guru bahasa Arab di Indonesia dan Senegal.
Program pelatihan tahun ini akan fokus pada ilmu bahasa Arab, bagaimana membangun dan mengembangkan kurikulum khusus bahasa, kursus pelatihan dalam ilmu dan interpretasi Al-Quran.
Daurah ini juga disertai dengan program budaya dan pariwisata yang beragam, seperti mengadakan kunjungan ke Masy’aril Muqodassah dan Masjidil Haram, ke Gua Hira di Jabal Nuur, ke lembaga-lembaga amal dan sosial, serta wisata ke Madinah dan Taif. (uqu.edu.sa)
