Sungguh biadab, ternyata pemberontak Syiah Houtsi telah melakukan kejahatan kemanusiaan di Yaman. Kebiadaban Houtsi terungkap dalam laporan terbaru yang ditulis viva.co.id.
Tetapi menurut media tersebut, Arab Saudi yang melakukan kejahatan kemanusiaan dalam pengepungan dan agresi militer ke Yaman.
Laporan yang ditulis Bayu Adi Wicaksono, konon berasal dari Laporan Tahunan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia dan laporan Kantor Komisaris Tinggi dan Sekretaris Jenderal Situasi hak asasi manusia di Yaman.
Penyebutan sumbernya cukup meyakinkan, tetapi tidak ada sama sekali bukti adanya laporan resmi PBB tersebut.
TONTON: Laporan Bias Agnès Callamard Dianggap Sebagai Special Report PBB
Poin-poin yang dipaparkan justru menunjukkan kejahatan yang dilakukan oleh pemberontak di Yaman, Syiah Houtsi. Selain kalimat laporan beritanya merupakan terjemahan yang kurang matang alias tidak profesional.
Sebagai contoh:

Cukup mudah membantah pemutaranbalik fakta di atas. Terlalu banyak bukti pemberontak Syiah Houtsi melakukan rekrutmen tentara dari anak-anak.
Eksploitasi anak-anak sebagai tentara oleh syiah Houtsi untuk bertempur di garis depan, mulai anak berusia 13 tahun. Tercatat lebih dari 30 ribu anak.
Laporan Hak Asasi Manusia lokal dan internasional juga mengkonfirmasi Houtsi telah melakukan “kejahatan perang” terhadap anak-anak di Yaman.
Bukti-bukti di bawah ini, dokumen rekrutmen anak-anak sebagai tentara dan foto anak-anak yang disiapkan untuk berperang oleh pemberontak Syiah Houtsi:
Dokumen tentara anak2 di “kamp penerimaan”, milik komandan Abu Nehm, di bawah komandan Abu Muhammad al-Qadami. Laporan yang mengungkapkan adanya pelecehan seksual terhadap anak-anak di kamp Houtsi Dokumen yang menyatakan terjadi pelecehan seksual di pelatihan wilayah militer pusat yang dikelola oleh Abdul-Khaliq Al-Houtsi. Di antara anak-anak yang dipersenjatai Houtsi untuk menyerang Arab Saudi Pelatihan anak-anak sebagai tentara untuk menyerang Arab Saudi
Laporan al-Arabiyah ini juga memperkuat apa yang dilakukan syiah Houtsi:
Skynews lebih lengkap lagi dengan mencantumkan Kesepakatan Hak Anak-Anak 1989:
TONTON: Pengakuan Anak Yaman Dilatih Menjadi Tentara oleh Syiah Houtsi
Tudingan selanjutnya yang ditulis viva terkait dengan pemutarbalikkan fakta di atas, tentunya kebohongan satu akan berlanjut dengan kebohongan selanjutnya.
Dari sisi bahasa, terjemahan kalimat di laporan beritanya juga “mengkhawatirkan.”
Sebagai contoh poin di bawah ini, “kelompok ahli,” “grup,” yang anonim, dan sebuah laporan internasional absurd dengan diksi “…. mungkin telah.”

Di akhir laporannya, viva memutarbalikkan fakta dalam kalimat “…Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi, yang sakit karena dilengserkan dari kekuasaannya.”
Dari sekian media yang mengulas konflik di Yaman, versi di atas sering ditulis oleh media Syi’ah.
Bisa jadi wartawan viva yang asal kutip atau redaksi media milik Bakrie Global tersebut memang sebagiannya penganut Syi’ah.[]