Musim dingin tahun ini sepertinya datang lebih lambat daripada tahun-tahun sebelumnya. Hingga awal November, suhu udara masih cukup normal belum beranjak ekstrem sebagaimana sebelumnya.

Tetapi buah dari musim dingin ini sudah mulai dirasakan bagi pencari rahmat dan keberkahan. Berikut di antaranya:

Waktu Malam Panjang, Siang Menjadi Pendek
Ketika musim dingin tiba, waktu siang menjadi lebih singkat dan malamnya bisa mencapai 13 jam lebih.

Meski tidak seekstrim di Eropa atau Amerika, Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum mensifatinya sebagai ghanimah (rampasan perang) tanpa melalui pertempuran.

Seperti shaum tanpa rasa letih yang berlebihan di siang harinya, sementara malamnya menjadi sangat panjang untuk beribadah.

Sebagaimana ungkapan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bawha musim dingin (syitaa) di dalamnya turun rahmat (lihat: Kanzul Ummal 12/322).

Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda: “Berpuasa di musim dingin adalah harta rampasan yang diperoleh tanpa melalui pertempuran.” (HR. Ahmad).

Shubuh Lebih Siang, Maghrib Terasa Cepat
Di antara yang tidak didapati di Tanah Air saat musim dingin tiba di Saudi adalah waktu shalat Shubuh yang terasa ngaret dan waktu adzan Maghrib lebih cepat tiba.

Demikian juga waktu shalat-shalat lainnya. Perbedaan dengan musim panas hingga setengah jam lebih.

Bahkan di Wilayah Barat dan Utara Saudi, shalat Shubuh bisa sampai menjelang jam enam pagi. Waktu yang tidak didapati di Indonesia.

Hemat Bayar Listrik
Di saat biaya listrik cukup membebani, musim dingin memberi solusi penghematan lebih dari 50%.

Pasalnya, listrik di perumahan Saudi tidak dibatasi penggunaannya, sehingga harus siap sedia di akhir bulan untuk membayar tagihannya.

Di musim panas (shoif), mesin pendingin ruangan (AC) membuat tagihan membengkak. Sementara di musim dingin tagihan akan turun drastis.

Selain penghematan karena syitaa, Perusahaan Listrik Saudi (SEC) telah menawaran pembayaran flat setiap bulan sepanjang tahun.

Bensin Mobil Jadi Irit
Pemilik kendaraan yang biasa mondar-mandir dengan mobilnya, menjadi salah satu yang paling menikmati udara di musim dingin.

Bensin kendaraan menjadi lebih hemat, karena AC tidak perlu lagi dihidupkan selama perjalanan.

Belajar dan Bekerja Lebih Ringan
Cuaca dingin membuat kondisi badan terasa lebih fit dan tahan lama. Di saat-saat tertentu, perpindahan waktu dari pagi ke siang kemudian sore hari, seperti tidak ada beda.

Ini yang membuat kondisi fisik saat di musim dingin terasa lebih kuat untuk belajar dan bekerja sepanjang hari, dibandingkan di musim panas dengan porsi yang sama.

Hanya saja, gangguan kulit alergi atau cuaca dingin yang ekstrim, kadang mempengaruhi kondisi tubuh dan pernapasan. Untuk itu, sebagian orang mengonsumsi vitamin atau suplemen memperkuat daya tahan tubuh.

قال عمر بن الخطاب – رضي الله عنه -:((الشِّتَاءُ غَنِيْمَةُ العَابِد)) . أخرجه أحمد في الزهد و ابن أبي شيبة في مصنفه 

Artinya: “Umar radhiyallahu’anhu berkata: “Musim dingin adalah harta rampasannya ahli ibadah“.  Atsar Shahih diriwayatkan oleh Ahmad di dalam kitab Az Zuhd, hal : 118, Ibnu Abi Syaibah (9742- 34468). 

قال ابن مسعود رضي الله عنه: مَرْحَباً بِالشِّتَاءِ ! فِيْهِ تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ ، أمَّا لَيْلُهُ فَطَوِيْلٌ لِلْقَائِمِ ، وَأَمَّا نَهَارُهُ فَقَصِيْرٌ لِلصَّائِمِ.  أخرجه الديلمي كما في كنز العمال (12/ 322)  

Artinya: “Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata: “Selamat datang musim dingin! Di dalamnya turun rahmat, adapun malamnya, sangatlah panjang untuk orang yang beribadah (pada malam hari), sedangkan siangnya, pendek untuk orang yang berpuasa“. Diriwayatkan oleh Ad Dailami, lihat: Kanzul Ummal (12/322). 

*) Hadits dan atsar di atas dinukil dari dakwahsunnah.com