Menikmati kuliner di Arab Saudi tidak perlu banyak merogoh kocek sangat dalam, tetapi juga bisa memilih menu dengan harga selangit.
Restoran di Saudi menyediakan beragam menu, mulai yang khas (sya’biah) tradisional hingga internasional. Dari boofiya yang murah meriah hingga restoran high end yang tidak hanya menjual menu makanan tetapi juga privilege.
Boofia Arab
Siapapun yang pernah menginjakkan kakinya di Arab Saudi akan cepat akrab dengan Boofia, warung kecil yang menyediakan samoli, khubz, sandwich, burger atau chapatti. Pasalnya boofiya ini mudah didapati di area pertokoan dan lokasi keramaian dan strategis lainnya.
Tempat makan ini paling populer dikunjungi di pagi hari untuk sarapan, tidak menyediakan nasi tetapi roti-rotian dengan isi shakshuka (telor dicacah), kabdah (ati sapi atau kambing), falafil (kacang), lahm mafrum (daging dicacah), sosis, atau jubn (keju) dicampur buah zaitun.
Biasanya ditemani chai haleeb (teh susu) atau coffee haleeb (kopi susu). Bisa juga memilih yang saadah (tanpa susu). Anak-anak sekolah atau pekerja di pagi hari biasa mendatangi boofia sebelum mereka berangkat ke tempat masing-masing.
Dengan beberapa lembar uang 1 reyalan, sarapan di boofiya mampu menahan perut hingga waktu makan siang. Menu Arab di boofia ini bisa diterima alias cocok untuk lidah orang Indonesia.
Boofia India dan Bangladesh
Warung kecil ini menyajikan menu khas Asia Selatan, yaitu India dan Bangladesh. Biasanya di neon box yang dipasang di atas pintu masuknya menggunakan bahasa Urdu atau Malayam dan Bangladesh, menarget pelanggan warga asal negara yang berbahasa tersebut.
Untuk sarapan, beberapa menu bisa dipilih seperti fried chicken masala, chicken curry, spicy mutton masala atau beef. Selain daging, tersedia juga vegetable atau kacang-kacangan seperti channa masala atau telur dengan berbagai bentuk penyajiannya.
Harganya mulai 6 sampai dengan 11 Riyal Saudi perporsi sudah termasuk porata, dosa atau chapatti yang biasa disantap untuk sarapan di pagi hari.
Untuk menu makan siang dan malam, bisa memilih nasi biryani dengan berbagai lauk chicken, mutton, fish atau prawn. Harga perporsi mulai 20 hingga 40 Riyal Saudi.
Boofia Falafil
Untuk sarapan lainnya, bisa mencoba falafil, makanan cepat saji khas Timur Tengah yang populer terbuat dari campuran buncis atau kacang fava, rempah segar, dan rempah-rempah yang dibentuk menjadi roti atau bola kecil.
Falafil bisa dimakan langsung sebagai cemilan atau disajikan dalam bentuk sandwich dengan roti yang dibuat langsung oleh warung tersebut.
Dengan 1 reyal bisa mendapat 2-3 falafil atau 6 reyal menu falafil komplit dengan telor rebus, terong dan sayuran diwraping roti.
Warung Swarma
Ekspatriat asak Turki biasanya mengelola bisnis restoran swarma di Arab Saudi, selain menjadi tukang cukur rambut di salon pria. Makanan swarma ini di Indonesia biasanya disebut kabab.
Menikmati swarma bisa cukup murah meriah mulai yang ukuran shagir (kecil) 6 reyal hingga sharukh (besar) 10 reyal. Pelanggan juga bisa memesannya dalam bentuk shan (daging diurai dengan roti terpisah) atau dagingnya dibungkus oleh roti khas.
Warung Afghanistan
Tempat makan lain yang murah meriah adalah warung yang dikelola oleh ekspatriat Afhgnistan. Restoran ini khusus menyedikan menu fuul, adas, termasuk kabdah dan shashuka yang segar dibuat langsung saat order.
Tidak ada nasi, tetapi dengan khubz atau tamiz. Khubz atau tamiz bisa original tanpa tambahan apapu atau bisa diisi keju, zatar, gula dan diolesi madu.
Sekali makan di warung Arghanistan ini, plus chai haleeb atau saadah, tidak lebih dari 15 reyal. Biasanya menyediakan untuk sarapan pagi dan makan malam.
Restoran Bukhari
Restoran ini menyediakan nasi (ruz) khas dan resep dari kota Asia tengah “Bukhara” yang terletak di jalan sutra tua. Menyebarnya restoran ini ada kaitannya dengan hubungan sejarah, orang Arab biasa menamainya dengan Ruz Bukhari.
Pengelolanya kebanyak warga Afghanistan, diolah dari nasi basmati dan wortel parut yang dimasak dalam minyak zaitun bersama dengan rempah-rempah seperti batang kayu manis, kapulaga, dan cengkeh.
Ditambah saffron yang dihancurkan dan hiasan goreng dari wortel utuh, almond, pistachio, dan kismis, yang menambah kelezatan rasa dan penampilannya. Ruz Bukhari biasanya disajikan dengan panggang ayam dan domba.
Restoran Bukhari biasanya mulai buka saat makan siang hingga dini hari. Banyak terdapat di kota dan desa, termasuk di rest area terpencil yang menjadi satu-satunya alternatif tempat makan di saat safar lintas wilayah Saudi.
Restoran Broasted
Restoran penjual ayam goreng yang dilapisi tepung termasuk yang mudah didapati di banyak lokasi di Arab Saudi. Tidak mau kalah bersaing dengan franchise dunia, mereka juga memiliki kekhasan dan menawarkan dengan harga lebih murah.
Yang terkenal hingga ke Indonesia adalah Restoran Ayam Goreng Al-Baik. Tidak diragukan lagi kenikmatan dan harganya yang murah meriah.
Tetapi di beberapa kota yang belum terdapat Al-Baik, restoran borasted lainnya cukup digemari, seperti Al-Tazaj, Kufa, dan lain-lain.
Math’am Yamani
Ini merupakan di antara restoran yang paling digemari oleh warga Arab dan ekspatriat. Menu dan harganya merakyat, banyak tersebar di seluruh wilayah Arab Saudi.
Ada beragam menu, dengan roti (khubz) atau dengan nasi. Biasanya warga Arab makan khubz di pagi hari, nasi untuk makan siang dan malam.
Ketika pertama duduk math’am yamani, pelayan akan memberikan surbah (kuah gulai kambing) panas dan sambal tomat sebagai pembuka.
Menunya variatif; ada shahsuka, lahsa, lahm mughaghal, tuna, fakhsa, dajaj okda, kabsa ayam atau kambing, nasi mandi yang terkenal itu dan lainnya.
Restoran Damascus
Restoran ini banyak tersebar di seluruh kota di Arab Saudi. Sebagaimana namanya, menu yang disediakan merupakan khas Syam dan pelanggannya kebanyakan warga asal Libanon, Yordan atau pengungsi Suriah yang hidup membaur dengan warga lainnya.
Untuk menu sarapan ada menu yang bisa dinikmati bersama 5 sampai 7 orang, seperti tobaq falafil wa humus seharga 50 reyalan. Menu lainnya seperti kibbah atau falafil bisa dipesan di pagi hari.
Makan malam di restoran Damascus tersedia kofta dengan toping keju cair, mixed grill (daging ayam dan kambing panggang) atau kebab (sate tusuk) atau hummus dengan daging kambing. Harganya mulai 20 hingga 40an Reyal Saudi perporsi.
Menu nasi dengan ribs alias tulang iga bakar dengan dagingnya yang menggantung di sekeliing tulangnya, pilihan lain untuk makan malam dengan harga 30an reyal perporsi di restoran ini.
Restoran Indonesia dan Asia
Restoran Indonesia mudah ditemui di daerah yang banyak dikunjungi jamaah umrah dan haji, seperti Makkah, Jeddah dan Madinah, selain di ibu kota Riyadh.
Sementara di daerah lain restoran yang menyediakan menu Nusantara sulit ditemui, dalam satu kota atau wilayah hanya terdapat 1 rumah makan Indonesia, seperti di Wilayah Timur Saudi.
Menunya sudah tidak asing lagi, tetapi sangat terbatas menyesuaikan bahan baku yang tersedia dan mengikuti selera pasar warga Arab. Yang populer adalah nasi campur dengan daging rendang, selain sate dan bakso.
Sementara restoran Asia di Arab Saudi biasanya menghidangkan menu Philipina dan Thailand, menu yang populer di antaranya tomyam soup atau es halo-halo Phlipina.
Selain itu beberapa restoran Cina, Jepang dan Korea juga buka di beberapa mall dan syari’ mathaim, sebuah ruas jalan yang kanan-kirinya hanya ramai restoran.
Restoran Siap Saji dan Franchise Lokal
Restoran fast food yang memiliki cabang di seluruh dunia (franchise) juga banyak tersebar di seluruh kota Arab Saudi. Lokasi restoran seperti McDonald, KFC atau Hardees pun sangat strategis, seperti di perempatan jalan atau di food court di dalam mall.
Rata-rata restoran cepat saji menyediakan layanan drive thru sebagai kelebihan yang tidak disediakan restoran lain pada umumnya. Restoran model ini di Saudi selain menyajikan ayam dan kentang goreng juga pizza dan pastri.
Tetapi yang tidak kalah ramai dan lebih banyak pelanggannya adalah restoran franchise yang dimiliki pengusaha lokal Arab Saudi. Seperti Romansiah, Al-Baik, Abu Hilal, Kudu, Sawaya Khaliij, Filfila, dan banyak lainnya. Restoran ini menyajikan menu-menu sya’biyah (makanan rakyat) Arab.
Food Truck
Tren yang saat ini berkembang di Arab Saudi adalah menikmati makan di ruang terbuka. Di beberapa venue yang menarik tersedia restoran truk yang biasanya buka mulai sore hingga fajar dini hari.
Model restoran ini melayani pengunjung yang sedang berekreasi seperti ke taman, pantai, gurun pasir, atau acara bazar (mahrajan) yang rutin dikunjungi warga Saudi dan ekspatriat.
Rata-rata menyajikan menu makanan siap saji, selain juga berbagai macam minuman panas dan dingin. Di lokasi yang sama biasanya juga Café Truck yang banyak dikunjungi anak-anak muda.
Restoran High End
Jenis restoran high end biasanya berada di kawasan elit, hotel berbintang atau di gedung pencakar langit di kota-kota besar Arab Saudi.
Selain menyediakan menu Arab, juga berbagai macam kuliner internasional. Restoran semacam ini biasanya tidak hanya pandai mengemas makanan sederhana menjadi menarik dan nikmat, tetapi juga menawarkan suasana nyaman yang bisa membuat pelanggan merasa pantas membayar dengan harga mahal.
Seperti Restoran Nusr-et in Riyadh U Walk, yang terkenal dengan koki selebriti Turki Nusret Gokce atau Salt Bae, satu hidangan bisa mencapai seribu reyal. Di restoran lain seperti Spazio di Kingdom Tower lantai 77 misalnya, air mineral dalam kemasan botol dihargai 30 riyal.
Harga makanan selangit yang sempat menjadi ramai di media sosial adalah burger di The Royal Burger di Ritz Carlton Jeddah. Dengan bahan-bahan mewah seperti daging sapi Kobe, truffle hitam, foie gras, keju gruyere, jamur liar, caviar, dan daun emas yang dipipihkan, satu burger dihargai 5 ribu reyal.
Selamat menikmati.[]