Langkah tegas pemerintah Arab Saudi dalam memerangi virus corona (covid-19) juga dalam menyikapi berita rumor (hoax). Ancaman denda 3 juta Reyal dan 5 tahun kurungan penjara siap menanti bagi penyebar berita hoax.

Peringatan ini ternyata belum mampu menghambat penyebaran berita palsu. Seperti biasa, berita hoax cepat menjadi viral di media sosial.

Di antaranya adalah isu pengusiran semua warga asing di Arab Saudi ke negaranya masing-masing.

Promo

Berita dusta ini pada awalnya ditulis dalam bahasa Arab dengan menggunakan lambang imigrasi (Jawazat) Arab Saudi. Barangkali, dengan logo jawazat tersebut, diharapkan beritanya lebih meyakinkan.

Tetapi belakangan, warga Indonesia yang tinggal di Indonesia, mulai berani menerjemahkan dan menyebarkannya di media sosial. Berikut screenshot yang dari FB:

Seorang warga Indonesia di Riyadh, Guslik, mencoba mencari tahu kebenaran berita tersebut ke salah seorang petugas di kantor Imigrasi Riyadh. Dari jawaban via WA, dipastikan bahwa kabar tersebut adalah hoax.

Bahkan, petugas Imigrasi Saudi yang dikonfirmasi meyakinkan bahwa itu adalah “tidak benar, dusta, bagaimana mungkin Raja Salman telah memerintahkan untuk memberikan pengobatan gratis bagi seluruh warga dan ekspatriat, legal maupun ilegal, yang terdampak corona, kemudian mengusirnya?”

Dari Pemerintah Arab Saudi pun tidak ada rilis resmi satupun yang menyatakan kebenaran berita yang tengah viral tersebut.

Sebagaimana biasa, Kantor Berita Arab Saudi (SPA) dan dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri Saudi, dipastikan akan mengumumkan secara terbuka jika ada keputusan penting tersebut. jll