Umrah Ramadan oleh: Umrah Ramadan
promo: Umrah Ramadan

Doa Seorang Istri di Riyadh: Rumah Raja Dengan Sungai di Depannya!

Doa Seorang Istri di Riyadh: Rumah Raja Dengan Sungai di Depannya!

Seorang pria bercerita… Istriku biasa mengumpulkan anak-anak sebelum sahur setiap hari selama bulan Ramadhan. Kemudian dia berdoa: “Ya Allah, berilah kami sebuah rumah raja, yang ada sungai (نهر) di depannya.”

Anak-anakku kemudian mengikuti dengan mengulangi doa ibunya: “Ya Allah, berilah kami sebuah rumah raja, yang ada sungai di depannya.”

Aku biasa menertawakannya dan berkata istriku: “Sebuah rumah raja, mungkin bisa jadi kenyataan. Adapun sungai di depannya, Bagaimana mungkin sementara kita berada di negara gurun?!”

Umrah Mandiri
Promo

Maka istriku selalu menjawab dengan firman Allah: “وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ” (Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu).

“Aku akan berdoa kepada Allah atas apa yang kuinginkan dan kuimpikan sepanjang bulan, Dia pasti akan mengabulkannya untukku, sebab Dia Maha Pemurah dan Maha Kuasa… aamiin… aamiin… aamiin.”

Ketika Ramadhan berakhir, aku mendatanginya sambil tertawa dan mengatakan kepadanya: “Mana rumahnya? Di mana sungainya?”

Istriku menjawab: “Allah akan memberiku dan tidak akan mengecewakanku!!!” Dia mengatakannya dengan penuh keyakinan. Dan aku sumpah demi Allah, seolah-olah aku merasakan rumah itu ada di hadapanku karena keyakianannya yang kuat kepada Allah Ta’ala.

Enam hari bulan Syawal belalui, kecuali ada sesuatu yang aneh terjadi!

Saat aku hendak keluar ke masjid untuk salat Ashar, datanglah seorang laki-laki kaya raya dari kota Riyadh kepadaku. Aku sering melihatnya di masjid sepanjang waktu.

Kemudian dia menyapaku dan setelah bertanya tentang kabar dan keadaan, dia berkata kepadaku: “Saya memiliki sebuah rumah, separuhnya adalah milik orang tua saya, dan separuh sisanya kami tidak dan keluarga tidak membutuhkannya.”

“Allah telah melimpahkan rahmat dan kemurahan hati-Nya kepada kami. Maukah Anda mengambilnya dan hidup di dalamnya secara cuma-cuma?” tawarnya kepadaku.

Ketika dia melihatku dalam keadaan takjub, dia berkata kepadaku, “Tidak masalah jika kamu ingin membayarnya, bayarlah sesuai kemampuanmu.”

Tubuhku merinding karena rasa takjub yang kudengar. Dan aku teringat akan doa istriku.
Saya memberi tahu istri apa yang terjadi dan dia berkata dari lubuk hatinya: “يا ربّ لك الحمد.”

Umrah Anti Mainstream
Promo

Kami ambil rumahnya, tapi malu untuk mengambilnya secara gratis, jadi kami kumpulkan uang dari sana-sini hingga yang kami peroleh hanya 7 ribu riyal. Kemudian serahkan uang tersebut kepada pria tersebut dan aku berkata pada diri sendiri ketika menyerahkan uang tersebut:

“Barangsiapa beriman kepada Allah maka Dialah orang yang jujur, dan barangsiapa yang yakin akan jawabannya maka dia akan menemukannya.”

Tak lama setelah Ramadhan, kami memiliki sebuah rumah di lingkungan elit di Riyadh. Kemudian istriku menyadari: “Apakah ada sesuatu yang terlewatkan dari perhatianku?!”

Aku bertanya kepadanya: “Ada apa?” Istriku menjawab: “Kami meminta kepada Allah untuk memiliki rumah dengan sungai di depannya, tetapi di mana sungainya?”

Aku mulai tertawa mendengar perkataannya, tapi percayalah, aku mempunyai keyakinan yang besar kepada Allah. Di mana sungainya?

Istriku kemudian mengadukan hal ini kepada salah seorang Syaikh ahli ilmu dan berkata kepadanya: “Bukankah Allah Azza wa Jalla berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu?!” Syaikh menjawab kepada istriku: “Ya.”

Istriku menjelaskan: “Saya telah memohon kepada Allah, ya Syaikh, selama sebulan penuh di bulan Ramadhan untuk memberi saya sebuah rumah dengan sungai di depannya. Dan ini dia rumah yang Allah kabulkan, tapi di manakah sungai itu?!”

Istriku mengatakannya dengan segala keseriusan, keyakinan, dan kepastian kepada Allah!! Syaikh merasa takjub dengan permohonan dan doanya, bahkan lebih terkejut lagi dengan keyakinannya pada Allah bahwa Dia akan mengabulkan apa yang dia doakan!!

Kemudian Syaikh bertanya: “Apa yang ada di depan pintumu?! Istriku menjawab: “Ada sebuah masjid.”

Syaikh tertawa dan berkata kepadanya: “Wahai putriku, demi Allah, itulah sungainya!!” Syaikh melanjutkan, “ini sebagai penegasan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ، هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟” قَالُوا: لَا يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ، قَالَ: “فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا

“Bagaimana pendapat kalian, jika ada sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, ia mandi dari sungai itu lima kali dalam sehari, apakah kotorannya masih tersisa?” Para sahabat menjawab: “Kotorannya tidak akan tersisa.” Beliau bersabda; “Itulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan.” (HR. Bukhari, no. 528; Muslim, no. 667/283).[]