Tidak banyak orang yang tahu, Arab Saudi telah membangun ribuan masjid dan Islamic Center di seantero dunia. Program islamisasi ini terus berlangsung hingga hari ini.
Sebelum pecah peristiwa WTC 911, donasi masyarakat Saudi sangat mudah diperoleh. Di lokasi berkumpulnya massa, seperti taman, pantai, atau mall, tersedia kotak infak sedekah.
Tabarru’at tersebut kemudian disalurkan kepada yang menghajatkan bukan hanya di dalam Saudi, tetapi seluruh warga dunia, tak terkecuali Indonesia.
Di antaranya beasiswa pendidikan, membangun lembaga pendidikan, bantuan sosial dan kemanusiaan, pembangunan masjid dan pesantren, Islamic Center, dan lain sebagainya.
Tetapi fitnah runtuhnya menara kembar WTC pada 11 September 2001, berimbas kepada kemudahan penyaluran donasi tersebut. Pemerintah Saudi kini melarang penggalangan dana tanpa izin resmi dan mengawasi setiap transaksi dana keluar-masuk negaranya.
Pasalnya, disinyalir tabarru’at yang dulunya bebas dilakuan setiap weekend, hasilnya diselewengkan untuk mendanai aksi teror dan kelompok terorisme.
Meskipun demikian, bukan berarti donasi masyarakat Saudi dan pemerintahnya terhenti. Bantuan dana untuk pendidikan, kesejahteraan da’i, pembangunan fisik, dan tujuan dakwah lainnya masih terus berlangsung.
Masjid Pertama di Spanyol Dibangun Arab Saudi
Paska 5 abad jatuhnya Andalusia ke tangan Kristen sejak tahun 1492, tidak satu pun yang sanggup membangun mesjid di Spanyol, termasuk Ottoman. Padahal antara Ottoman dan Spanyol ada hubungan diplomatik.
Spanyol memiliki Duta Besar di Istanbul sejak 1779, bernama Fransisco Bouligny. Ottoman juga saat itu menguasai sebagian laut Medaterania dengan armada laut yang kuat.
Akhirnya pada tahun 1981, Arab Saudi mendirikan mesjid besar bernama Masjid King Abdul Aziz di Andalusia, tepatnya di propinsi Malaga.
Masjid itu hanya 80 km dari bandara Gibraltar. Posisinya menghadap laut Alboran yg bersambung dgn laut Mediterania.
Tahun1992, Arab Saudi kembali membangun mesjid Fuengirola di Malaga.
Tahun 2007, Saudi kembali membangun mesjid yang lebih besar lagi bernama mesjid Al-Andalus. Mesjid Al-Andalus ini adalah salah satu masjid terbesar dan terindah di Eropa.
Masjid Al-Andalus ini menelan biaya 22 juta Euro. Jika Anda travelling ke Spanyol menelusuri jejak dinasti Andalusia, kemungkinan besar Anda singgah di salah satu masjid Saudi tersebut.
Karena semua masjid tersebut didanai Arab Saudi, “therefore a part of Salafi school of thought, a movement dominant in Saudi Arabia“, kata wikipedia.
Terakhir, semua masjid ini tanpa gambar makhluk, lebih-lebih kuburan.
Saksikan beberapa contoh masjid yang dibangun oleh Arab Saudi di berbagai belahan dunia:
(Dirangkum dari berbagai sumber, sebagian dari FB Ibnu Rajab, pengamat Dunia Islam dan Timur Tengah).