Khutbah Ayatoilet Alamolhoda, salah satu wakil kepercayaan Ali Khameini dalam video di bawah ini alasan penting mengapa Hamas sering dipermasalahkan.
Kedekatan Hamas dengan Iran akan memuluskan tujuan “mensyiahkan” negeri kaum muslimin.
Bisakah kita bayangkan nasib Masjid Al-Aqsha lama yang didirikan Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, jika jatuh ke tangan orang Syiah yang membenci Umar?
Di mana pula logikanya, Iran ingin membebaskan Palestina tetapi di sisi lain dengan bangga rutin mengirim rudal ke Arab Saudi, termasuk ke Baitullah di Makkah?
Ini artinya, mempermasalahkan Hamas bukan berarti tak berempati pada penderitaan rakyat Palestina, bukan juga melulu karena sejarah pendirian Hamas yg begini dan begitu.
Tetapi karena teknis kebijakan Hamas yang dipandang sangat berpotensi membuat kerusakan yang lebih besar, yang mana hal ini sejalan dengan politik rafidhah di Iran yang memang menginginkan sebanyak-banyanya chaos dan korban kaum muslimin.
Coba lihat data statistik versi manapun, korban di pihak kaum muslimin tak sebanding dengan tewasnya segelintir kecoa yahudi!

Hamas harus mengubah strateginya: dimulai dengan memutuskan hubungan cintanya dengan rafidhah di Iran, yang mana ini sejalan dengan persepsi rakyat Palestina itu sendiri.
Studi tahun 2016 dari Arab Center for Research and Policy Studies (ACRPS), sebuah lembaga survey di Qatar menyatakan:
“72% orang Palestina meyangsikan kredibilitas Iran dalam menyelesaikan permasalahan Palestina…
Seventy-two percent of them believe that Iran is exploiting the crises in the region to expand its influence and seek a wider role” [source: alMonitor 7 April 2017]
Tetap kirim donasi dan doa terbaik kita, karena cuma itu yg bisa kita lakukan saat ini.
*) Ditulis oleh Katon Kurniawan.