Mari kita lihat berapa banyak uang yang diambil Arab Saudi dari haji. Tetapi untuk mengetahui berapa banyak yang dihasilkan, maka perlu mengetahui terlebih dulu berapa pengeluaran selama musim haji.
Untuk menghitung pengeluaran dan melihat keuntungannya, mari kita hanya menghitung kebutuhan energi dan listrik saja, bukan layanan medis, transportasi, perhotelan, akomodasi dan layanan lainnya.
Baik, lihatlah sistem listrik di Masjidil Haram: Lebih dari 120.00 lampu, ada 6900 lampu gantung dan lebih dari 600 kipas, dan lebih dari 344 Air Handling Unit.
Terdapat lebih dari 150.000 ton pendingin untuk menjaga suhu konstan 22 hingga 24 derajat di Masjidil Haram. Semua beban ini diproduksi oleh empat stasiun utama yang memasok semua kebutuhan listrik di Makkah Al-Mukarramah.
Delapan gardu induk dan tiga stasiun kontrol di dalam Haram dan 40 transformator listrik dengan kapasitas 1600 hingga 2500 kilovolt ampere, yang memasok Haram sekitar 67 saluran listrik untuk beban listrik dan mekanik, dan Masjidil Haram memiliki 8 generator. Dengan cadangan daya 32 MVA. Jika listrik padam, daya akan kembali dalam hitungan detik.
Berapa keuntungannya dan berapa jumlah uang yang bisa didapatkan maksimal?
BACA: Membungkam Mereka yang Menuding Saudi Mengkomersilkan Haji dan Umrah
Haji tahun lalu di Mekkah saja menghasilkan 5.361 MW. Jumlah ini setara dengan lebih dari konsumsi harian rata-rata seluruh negara Yordania. Dan setara dengan tiga kali konsumsi harian Lebanon, dan lebih tinggi dari seluruh konsumsi listrik Tunisia.
Hal ini serupa dengan konsumsi di kota-kota Eropa seperti Berlin, Jerman, pada jam-jam puncak, atau menyerupai hampir sepertiga konsumsi harian penduduk Belanda. Ini juga setara dengan konsumsi Luksemburg selama dua hari penuh.
Sekadar informasi, tagihan harian untuk Masjidil Haram di Mekkah adalah 5.000.000 Riyal Saudi. Selama musim haji, tagihannya berlipat ganda menjadi 19 juta Riyal Saudi perhari.
Kerajaan Arab Saudi, yang diwakili oleh Yang Mulia Khadimul Haramain dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman, menerapkan kebijakan yang murah hati, baik hati dan tanpa meminta dibalas apapun demi kenyamanan para peziarah dan pengembangan Al-Haramain.[]