Umrah Ramadan oleh: Umrah Ramadan Bilboard Dekstop
promo: Umrah Ramadan Bilboard Dekstop

Benarkah Muslim di Arab Saudi Gemar Mainan Anjing?

Benarkah Muslim di Arab Saudi Gemar Mainan Anjing?

Akhir-akhir ini ramai di media sosial pemberitaan orang Saudi Arabia punya mainan baru yaitu “Balap Anjing.”

Tujuan pemberitaan ini,s udah bisa ditebak yaitu bertujuan membentuk opini negatif di mata kaum muslimin dunia terhadap masyarakat Saudi Arabia yang di cap sebagai “Wahabi.”

Tetapi, benarkah masyarakat Arab Saudi gemar mainan anjing dan sering menggelar kontes balap anjing di wilayah Saudi?

Promo

Ana berani bersumpah atas nama Allah, sepanjang pengetahuan ana, tidak pernah ada kontes balap anjing di wilayah Arab Saudi.

Yang ana ketahui; balap anjing justru sering digelar di wilayah UEA, terutama di Abu Dhabi.

Itulah kontes anjing jenis ras Saluki milik para pemuda Arab yang kebanyakan beragama Nasrani yang mengikuti balap anjing tradisional kabilah mereka secara tahunan di Sweihan, Abu Dhabi.

Tapi pertanyaannya, benarkah UEA adalah cerminan dari negara muslim?

Kalau arab memang betul dia orang ras Arab, tapi kalau muslim, belum tentu…!!!

Sekedar info saja, di UEA, Qatar, Oman, Mesir dan Kuwait juga banyak terdapat komunitas kaum Yahudi, Nasrani maupun Koptik.

Pakaian dan penampilan mereka tidak berbeda dengan kebanyakan orang-orang arab Islam pada umumnya.

Memang begitu pakaian khas orang arab. Memang udah dari sononya pakaiannya begitu.

Jadi, kontes balap guk-guk di sana, jangan digeneralisir sebagai hobby dan mainan orang Islam.

Promo

Pelakunya kebanyakan adalah orang non muslim atau bisa jadi jika mereka kebetulan seorang muslim, biasanya mereka muslim abangan (awam istilahnya, seperti Islam KTP di Indonesia).

Jadi tidak usah jauh-jauh ke Arab, jika ingin menghakimi orang Islam yang piara anjing.

Di Indonesia juga sangat banyak orang yang notabene beragama Islam justru demen melahap rica-rica guk-guk.

Benar kata pepatah, “gajah di pelupuk mata tak terlihat, semut di seberang lautan nampak jelas terlihat.”

Oleh Ust. Abu Khanza (di kota Nabi), Via Ust. Abu Zahra