Transfer uang keluar Arab Saudi ke negara eksaptriat tampak meningkat bersama dengan menguatnya dollar. Terutama, bagi ekspatriat berasal dari Asia; India, Fliipina dan Indonesia, yang merasakan dampak signifikan nila tukar mata uangnya yang jatuh terhadap dollar.
Mata uang Rupee India misalnya, telah menyentuh rekor terendah terhadap dolar disusul oleh Peso Filipina. Tidak ketinggalan Rupiah Indonesia sempat menyentuh angka Rp 15 ribu perdollar.
Sementara nilai tukar Rupee terhadap Riyal Saudi juga menyentuh titik terendah sepanjang sejarah, yaitu 19,41 untuk 1 Riyal Saudi. Sementara Peso Philipina sebesar 14,42 untuk 1 Riyal Saudi pada hari Senin (1/10) ini. Adapun Rupiah Indonesia mencapai Rp 3,890 untuk 1 Riyal Saudi pada Kamis (27/9) lalu.
Hal ini yang mendorong banyak ekspatriat dari negara-negara tersebut bersegera mentransfer uang ke keluarganya.
Faktor lain meningkatnya pengiriman uang ke luar Saudi dalam beberapa bulan terakhir, adalah meningkatnya ekspatriat yang keluar dari pekerjaannya dan meninggalkan Arab Saudi untuk selamanya (final exit).
Meskipun terdapat kenaikan nilai uang yang ditransfer, pada saat yang frekuensi pengirimannya berkurang.
Hal ini diamini Edgardo Corro, seorang ekspatriat yang bekerja di bank terkemuka di Arab Saudi, mengatakan bahwa secara umum pengiriman uang “telah jatuh.”
“Meskipun nilai tukar uang cukup signifikan, karena mata uang dari beberapa negara melemah terhadap dollar dalam beberapa bulan terakhir, tetapi jumlah orang yang mengirim uang berkurang,” kata Albin Jospeh dari Express Money, salah satu penyedia jasa pengiriman uang terkemuka.
Arshad Chistri, seorang ekspatriat asal India, mengatakan bahwa rupee India yang lemah tidak ada manfaatnya karena inflasi meningkat di negaranya.
“Ya, keluarga saya mendapat lebih banyak uang, tetapi biaya sekolah dan harga susu, listrik dan barang-barang lainnya telah meningkat,” katanya.
Keadaan serupa tidak jauh berbeda dengan yang dirasakan ekspatriat Indonesia, yang tengah menghadapi pelemahan rupiah terhadap dollar. SG & Jll