Hari Selasa (21/1) kemarin, Menteri Urusan Luar Negeri Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, berbicara di depan Komite Hubungan Luar Negeri di Parlemen Eropa. Pidatonya tegas, padat dan to the point.
“Kami adalah negara yang berdaulat, kami tidak menerima Anda ikut campur dalam urusan dalam negeri kami.” Kemudian Al-Jubeir menegaskan, “Banyak informasi yang Anda terima tentang Saudi selama ini berdasarkan rumor.”
Al-Jubeir menambahkan, “Berhentilah mengkritik urusan kami, kami bukan negara republik pisang.” Sambil menunjukkan bahwa peran Eropa sangat penting di Timur Tengah secara ekonomi dan militer.
“Kami terus bekerja untuk memerangi terorisme untuk membasminya,” lanjutnya sambil memberikan catatan bahwa Arab Saudi telah lama memerangi ekstremisme dan terorisme.
Dengan gaya pidatonya yang tenang tapi tegas, Al-Jubeir menuding bahwa sponsor terorisme terbesar di dunia ini adalah Iran.
Dia juga mengungkit bahwa saat ini kaum Syiah di Irak, Libanon dan Iran berdemonstrasi menentang kebijakan rezim Teheran.
Tentang Qatar, Al-Jubeir berharap, “Kami berharap Qatar dapat berubah sikap dan tidak medukung terorisme.”
Al-Jubeir juga mengungkit tentang konflik di Yaman. Dia memastikan bahwa Arab Saudi telah menyediakan $ 14 miliar untuk membangun kembali Yaman.
Faktanya, milisi Houtsi sampai hari ini telah meluncurkan 300 rudal dan 100 drone yang ditujukan ke Arab Saudi. Tetapi Arab Saudi tidak pernah ingin memulai perang di Yaman, tetapi Houtsi yang memulainya. ARBN