Umrah Ramadan oleh: Umrah Ramadan
promo: Umrah Ramadan

Trump “Telah Menjual” Amerika ke Arab Saudi!

Trump “Telah Menjual” Amerika ke Arab Saudi!

Dengan kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih untuk masa jabatan kedua, hubungan antara Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi kembali menjadi sorotan, terutama terkait investasi Kerajaan di AS dan dampak politiknya, baik secara bilateral maupun regional.

Kemitraan ekonomi antara kedua negara telah menghasilkan kerja sama keuangan besar dalam beberapa tahun terakhir. Dana Investasi Publik Saudi (PIF) saat ini mengelola aset yang sangat besar di AS, yaitu mencapai 1 triliun dolar.

Putra Mahkota Muhammad bin Salman telah menyampaikan keinginan Arab Saudi untuk meningkatkan investasinya di AS sebesar 600 miliar dolar dalam empat tahun mendatang. Hal ini disebut-sebut sebagai langkah awal dalam kemungkinan kunjungan pertama Presiden Trump ke Riyadh.

Umrah Mandiri
Promo

Peter Brooks, mantan Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS, dalam wawancara khusus dengan Al-Hurra menyatakan bahwa investasi baru Saudi mencakup kunjungan timbal balik antara kedua belah pihak, serta isu-isu keamanan dan perdagangan.

Brooks menjelaskan bahwa AS menyambut baik investasi Saudi, dengan menyoroti bahwa Trump, sebagai seorang pengusaha, sangat fokus pada ekonomi.

Dia juga menambahkan bahwa Saudi memiliki kepentingan sendiri dalam menggelontorkan dana besar ini, yang bertujuan untuk mendapatkan “keistimewaan” dari presiden baru AS. Jumlah 600 miliar dolar ini merupakan angka besar, dan cara pengalokasiannya akan ditentukan berdasarkan situasi yang berkembang di antara kedua negara.

Kepentingan bersama antara Washington dan Riyadh meliputi isu energi dan pasar minyak, keamanan regional, serta masa depan Iran di kawasan; apakah akan menjadi negara nuklir atau tidak. Selain itu, masalah di Yaman dan Gaza juga menjadi perhatian kedua belah pihak.

Brooks menegaskan bahwa keamanan regional dan upaya pemberantasan terorisme adalah isu penting bagi kedua negara.

Terkait tuntutan Saudi, Brooks menyebutkan bahwa hal ini mencakup penghapusan pengawasan Kongres atas penjualan senjata, persetujuan program nuklir Saudi, serta beberapa tuntutan lain yang telah diajukan kepada pemerintahan sebelumnya dan kini sedang dipertimbangkan oleh pemerintahan Trump.

Di saat Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Arab Saudi akan menginvestasikan 600 miliar dolar di AS, dia berencana meminta Riyadh untuk menurunkan harga minyak.

Di sisi lain, Tariq Al-Shaikhan Al-Shammari, Ketua Dewan Hubungan Arab Internasional dari Riyadh, menyatakan kepada Al-Hurra bahwa jumlah 600 miliar dolar ini bukan sekadar “harga” untuk kunjungan Trump ke Saudi, melainkan investasi strategis dalam kemitraan keamanan dan politik antara kedua negara.

Al-Shammari menambahkan bahwa Saudi memiliki visi yang jelas untuk memanfaatkan sumber daya alamnya guna mencapai target bergabung dalam 10 ekonomi terbesar dunia, bahkan mungkin menembus 5 besar ekonomi global.

Umrah Anti Mainstream
Promo

Arab Saudi, di sisi lain, menginginkan jaminan untuk dana yang mereka investasikan, termasuk pencapaian perdamaian di Timur Tengah, pendirian negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kota, yang diikuti dengan normalisasi hubungan dengan Israel pada tahap selanjutnya.

Menurut Al-Shammari, dana tersebut tidak hanya bermanfaat bagi Saudi, tetapi juga untuk seluruh kawasan Timur Tengah. Dia menegaskan bahwa Saudi tidak bisa bekerja sendiri dan memerlukan keamanan serta stabilitas di kawasan untuk menarik investasi.

Al-Shammari menambahkan bahwa faktor-faktor stabilitas dan perdamaian di kawasan mulai terbentuk setelah melemahnya pengaruh Iran di wilayah tersebut, dan dia berharap stabilitas akan semakin meningkat dengan tercapainya perdamaian antara Israel dan Palestina.

Berdasarkan data dari Dana Investasi Publik Saudi, investasi dalam obligasi pemerintah AS meningkat sejak November tahun lalu, yaitu saat Trump terpilih kembali, mencapai 144 miliar dolar.

Data juga menunjukkan bahwa obligasi AS kini mencakup sekitar 35 persen dari total aset luar negeri yang dimiliki oleh bank sentral Saudi.

Selain investasi langsung dengan pemerintah AS, kepemilikan Saudi atas saham perusahaan swasta juga meningkat menjadi 27 miliar dolar pada kuartal ketiga tahun lalu, naik 6 miliar dari kuartal sebelumnya.

Dana tersebut juga mengungkapkan rencana investasi baru di sektor kecerdasan buatan (AI), termasuk perusahaan seperti Oracle, OpenAI, dan SoftBank. Rencana ini sejalan dengan proyek “Star Gate” yang diumumkan oleh Trump, dengan investasi sebesar 500 miliar dolar di infrastruktur kecerdasan buatan dalam empat tahun ke depan.

Dr. Huzam bin Su’ud Al-Subaie menulis di akun X-nya setelah percakapan antara Putra Mahkota Arab Saudi dan Presiden Trump, “rakyat Amerika tidak bisa tidur nyenyak dan mereka berkata: “Trump telah menjual Amerika ke Saudi.”

Berikut beberapa komentar dari warga Amerika terkait kesepakatan besar ini:

Koresponden The Economist mengatakan: “$600 miliar selama empat tahun akan mewakili 15% dari PDB tahunan Arab Saudi, lebih banyak uang daripada jumlah investasi PIF di luar negeri di seluruh dunia jika digabungkan. Tetapi Anda harus mengagumi strategi mengeluarkan angka-angka yang luar biasa dan mencengangkan untuk menarik perhatian Trump.”

Pakar ekonomi AS, M, Valibeigi merespon: “Berbeda dengan para pesaingnya para pemimpin Iran, Pangeran Muda ini telah dengan terampil menavigasi kompleksitas politik dunia. Dia menyadari bahwa biaya dan laju kemajuan negaranya akan jauh lebih tinggi, jika bukan mustahil, jika tidak ada hubungan yang kuat dengan kekuatan Barat.”

Sumber: alhurra & Dr. Huzam