Pimpinan Umum Urusan Al-Haramain, mengumumkan akan menambah jumlah robot yang digunakan untuk mensterilkan Masjidil Haram.
Lebih dari 4.500 liter bahan sterilisasi digunakan setiap hari untuk mendisinfeksi Masjidil Haram agar lingkungan menjadi aman dan sehat.
“Pimpinan Umum bekerja dengan standar tertinggi untuk mengintensifkan sterilisasi di Masjidil Haram dan halaman luar, sebagai bentuk kesiapan dan menerapkan tindakan pencegahan serta pencegahan,” jelas Direktur Departemen Perlindungan Lingkungan dan Pengendalian Epidemi di Masjidil Haram, Hassan Al-Suwairi, kepada Arab News.
Dia mengatakan bahwa saat ini sedang mempelajari semua opsi penggunaan teknologi dan menyesuaikannya untuk melayani peziarah, agar menciptakan lingkungan yang aman dan sehat saat melaksanakan manasik dan menjadi mudah.
Al-Suwairi mengatakan bahwa robot khusus digunakan untuk sanitasi sebagai penemuan terbaru, sebagai perangkat teknologi terbaik dalam menghadapi virus corona.
“Robot pintar, yang digunakan dalam sterilisasi dan perlindungan lingkungan di ruang tertutup, bekerja dengan sistem kontrol otomatis yang diprogram, memegang paten SLAM, dengan unit otomisasi berkinerja tinggi,” katanya.
Al-Suwairi mengatakan peluncuran robot presisi tinggi itu akan berkontribusi dalam mengurangi penyebaran virus corona dan penyakit serta epidemi lainnya.
Robot ini melakukan sterilisasi internal pada enam tingkat, mampu meningkatkan kekuatan dan keamanan kesehatan lingkungan. Dan secara cerdas dapat menganalisis persyaratan sanitasi sesuai dengan skenario penggunaan.
Robot tersebut mampu bekerja dari lima hingga delapan jam tanpa campur tangan manusia, selin dapat menampung 23,8 liter.
Volume penyemprotan diperkirakan 2 liter per jam untuk menghilangkan bakteri di area seluas 600 meter persegi sekaligus.
Ukuran partikel kabut kering yang digunakan dalam proses desinfeksi adalah 5 hingga 15 mikrometer.
“Ada tim kerja di Kepimpinan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang terus mengkaji kemungkinan peningkatan jumlah robot pintar di Masjidil Haram secara proporsional,” kata Al-Suwairi.
Al-Suwairi mengatakan bahwa teknologi tersebut mengurangi campur tangan manusia dan mengukur keamanan lingkungan yang membutuhkan sterilisasi dan desinfeksi berkelanjutan.
Peziarah dan muktamir diminta untuk selalu mematuhi peraturan dan instruksi, membantu protokol keamanan, kesehatan dan pencegahan agar dapat memastikan pelayanan dan kenyamanan terbaik bagi mereka. ARBN