General Contracting Co Al-Fouzan, sebuah developer real estate, berhasil mendapatkan kontrak senilai SAR 620 Juta untuk memulai pembangunan gedung pencakar langit di Jeddah.
Dengan selesainya penandatanganan kontrak tersebut, maka dimulailah kembali proyek gedung yang akan menjadi tertinggi di dunia dan ditargetkan selesai dalam 12 bulan.
Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Jeddah Economic Co, konsorsium yang mengelolah proyek tersebut, pada Rabu (17/1) malam.
Pembangunan Menara Jeddah tersebut, semula diproyeksikan akan menelan biaya sebesar $ 1,2 miliar dan telah dilakukan pembangunan beberapa tahun sebelumnya, yang diperkirakan selesai pada 2020.
Proyek ini sempat mengalami masa sulit dengan situasi ekonomi yang lesu di Arab Saudi, karena harga minyak turun.
Menara Jeddah direncanakan memiliki ketinggian lebih dari 1,000 meter (3,281 kaki), melebihi Burj Khalifa di Dubai, setinggi 828 meter.
CEO Jeddah Economic Company, Mounib Hammoud mengatakan bahwa pelaksanaan infrastruktur yang canggih dianggap sebagai langkah penting untuk memposisikan mega pembangunan ini sebagai proyek kelas dunia.
“Pekerjaan akan dijalankan dengan segera sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan, tanah yang akan dibangun disiapkan dan siap untuk dikembangkan oleh investor lokal dan internasional dengan semua layanan dukungan yang mencakup: infrastruktur mutakhir, pendinginan distrik, gas jaringan, tata kelola jalan dan fasilitasnya, ruang terbuka umum yang luas, taman dan elemen lain dengan konsep kota cerdas yang ramah lingkungan,” kata Hammoud dalam pernyataannya.
“Proyek ini menawarkan menara tertinggi di dunia, penataan lingkungan yang beragam, tempat tinggal apartemen, tujuan wisata dan pusat bisnis. Proyek Kota Ekonomi Jeddah akan memicu pertumbuhan Jeddah dan menawarkan ribuan lapangan kerja bagi kaum muda Saudi di berbagai bidang. ” arb