“Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan puncak gabungan Arab-Islam yang luar biasa; Hal ini mencerminkan pentingnya mengambil sikap bersatu untuk menghadapi agresi Israel dan menghentikan pemindahan paksa warga Palestina.

Kerajaan menjadi tuan rumah pertemuan puncak gabungan Arab-Islam luar biasa di Riyadh ini berasal dari kesadaran kepemimpinan yang bijaksana akan pentingnya menyatukan upaya Arab dan Islam untuk menghasilkan posisi kolektif yang bersatu.

Pernyataan ini mengungkapkan keinginan bersama Arab-Islam mengenai perkembangan berbahaya dan bersejarah yang terjadi di Gaza dan wilayah Palestina, yang memerlukan persatuan Arab dan Islam dalam menghadapinya dan membendung dampaknya.

Promo

Yaitu dengan mengakhiri pengepungan di Gaza dan menghentikan pemindahan paksa rakyat Palestina, dengan mematuhi norma dan hukum internasional, prinsip-prinsip kemanusiaan bersama, dan ajaran Syariah Islam.

KTT Arab-Islam yang luar biasa ini akan mendukung upaya untuk mengutuk penyerahan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan wilayah-wilayah pendudukan terhadap pengepungan yang mematikan, yang melarang mendapatkan hak dasar hidup, dengan tujuan untuk menggusur secara paksa rakyat Palestina.

Dengan menuntut bantuan kemanusiaan dan diperbolehkan bantuan dapat menjangkau mereka yang berhak dari rakyat Palestina.

Kerajaan bekerja tanpa kenal lelah untuk mendapatk solusi masalah Palestina, di antaranya menjadi tuan rumah pertemuan puncak gabungan Arab-Islam. Hal ini dibangun melalui tindakan dan perkataannya, serta dukungan material dan moral. Posisinya tegas terhadap masalah Palestina dan rakyat Palestina.”

Syaik Sudais juga mengapresiasi kebaikan dan perhatian Kerajaan untuk mendukung upaya mencapai keamanan komprehensif, perdamaian abadi, dan kehidupan yang layak bagi rakyat Palestina, serta berdirinya negara Palestina, dengan Al Quds sebagai ibu kotanya.

“Posisi Kerajaan didasarkan pada prinsip-prinsip agama dan keyakinan tulus atas upaya yang dilakukan, karena itu hakeketnya adalah kewajiban atas keyakinannya dan persaudaraan terhadap negara Arab dan Islam.

Dan karena status Masjid Al-Aqsa, sebagai salah satu bukti sejarah perjalanan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Maha Suci Allah yang membawa hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha, yang sekelilingnya Kami berkahi” [Al-Isra: 1].

Rasulullah juga yang mengatakan: “Keutamaan shalat di Masjidil Haram dibandingkan tempat lainnya adalah seratus ribu shalat, di masjidku seribu shalat dan di Masjid Bayt al-Maqdis lima ratus shalat.” (HR. Al-Bazzar).

Agresi brutal yang dilakukan Israel terhadap Gaza dan rakyatnya tidak dapat diterima oleh agama atau hukum internasional, karena mereka secara agresif melanggar kesucian, serta merampas hak-hak warga Palestina yang tidak bersalah.”[]

Promo