Sidang rutin ke-64 pada Senin (13/11) kemarin, Dewan Syura menyetujui untuk mempelajari pembuatan Undang-Undang anti-kebencian dan anti-diskriminasi. Keputusan ini berdasarkan Pasal 23 sistem pada dewan tersebut, setelah Abdullah Al-Asheikh, pembicara Dewan Syura, memberikan penjelasan terkait UU tersebut.
Keputusan ini setelah Komite Urusan Islam dan Yudisial meminta studi tentang undang-undang yang diusulkan, guna menindak pihak yang menunjukkan kebencian terhadap agama apapun, penyebaran kebencian dan diskriminasi.
Komite tersebut percaya diperlukan undang-undang untuk melindungi status agama, politik dan ekonomi Arab Saudi, dengan menindak rasisme dan kebencian, melarang pembentukan organisasi rasis yang mempromosikan diskriminasi dan menghukum mereka yang mendanai kegiatan rasis atau memproduksi materi yang memicu kebencian.
Rancangan undang-undang terdiri dari 29 pasal tersebut bertujuan untuk menindak tegas segala bentuk diskriminasi terhadap individu dan kelompok, karena warna kulit, gender, etnis atau sekte mereka, dan mencegah penyebaran fanatisme suku, regional, sektarian, prasangka politik dan ideologi.
Undang-undang ini juga bertujuan untuk melindungi tempat-tempat ibadah, mencegah upaya pelemahan kesakralan kota suci dan merusak simbol sejarah, termasuk menindak tegas ujaran kebencian. [arabnews]